"Saya sendiri sulit membedakan daging sapi dan daging celeng. Oleh karena itu kita juga bekerja sama dengan BPOM MUI dan perguruan tinggi yang mempunyai lab untuk membedakan daging celeng dan sapi," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamuthi saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (20/06/2014).
Hal ini diungkapkan Bayu menanggapi maraknya penyelundupan daging celeng jelang puasa. Menurut Bayu, peran aktif masyarakat sangat berguna untuk menekan peredaran daging celeng. Bayu meminta masyarakat segera melaporkan ke instansi terkait apabila menemukan jenis daging yang dijual dengan harga yang tidak wajar.
"Laporan masyarakat itu paling penting dan harus peka melihat kok dagingnya beda, harganya beda. Kalau ditemukan segera melaporkan," tegasnya.
Untuk menekan peredaran daging celeng di dalam negeri, Kemendag sudah bekerjasama dengan pihak terkait seperti Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Jadi intinya ini kita harus kerjasama semua. Kalau mencurigakan segera laporkan, cetusnya.
Perlu diketauhi, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian pada 18 Juni 2014 lalu memusnahan 13,7 ton daging celeng tidak layak konsumsi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Setelah proses pemusnahan terjadi, Barantan kembali menangkap 6,9 ton daging celeng yang diduga ingin dijual ke Pulau Jawa. Barantan memperkirakan upaya pemasukan daging celeng meningkat seiring meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap daging murah atau munculnya kenaikan harga daging.
Menurut catatan Barantan, pemasukan daging celeng melalui pintu masuk Merak, Cilegon terhitung sepanjang Januari hingga Desember 2013 sebanyak 14 kali dengan total tangkapan 12 ton. Rinciannya 7.188 kg atau 7,1 ton ditangkap pada semester I-2013.
Sedangkan penangkapan daging celeng di semester II-2013 terhitung terjadi di November 2013 sebanyak 3 kali dengan total tangkapan 3,4 ton. Di Desember jumlah tangkapan sebanyak 1,5 ton, sehingga totalnya 5 ton. Bengkulu, Jambi, Palembang dan Lampung adalah provinsi paling banyak memasok daging celeng.
(wij/dnl)











































