Pengusaha Parcel Bersiap Hadapi Lebaran

Pengusaha Parcel Bersiap Hadapi Lebaran

- detikFinance
Sabtu, 28 Jun 2014 13:25 WIB
Jakarta - Tanpa terasa kita sudah memasuki awal bulan Ramadan 1434 H. Seperti telah menjadi sebuah tradisi kesempatan ini sering dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi keluarga, sahabat mau pun rekan bisnis.

Tradisi ini menjadi sumber rezeki bagi pelaku industri bingkisan seperti parcel karena banyak dari masyarakat yang menggunankan parcel sebagai buah tangan untuk diberikan saat berkunjung ke relasi, keluarga maupun sahabat.

detikFinance pun menyempatkan berkunjung ke Jalan Barito, Jakarta Selatan. Lokasi ini dikenal sebagai salah satu pusat parcel buah murah di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terletak di dekat taman Ayodya, Jakarta Selatan, lokasi ini memang cukup strategis karena selalu dilintasi berbagai kendaraan, masyarakat yang melintas akan mendapati deretan penjual parcel dengan beragam pilihan bentuk dan harga yang bisa disesuaikan dengan dompet.‬

Di antara jejeran penjaja buah tersebut ada 'Kios Buah Bu Marmi' di Jl. Barito 1 No.6 milik Sulis. Sayangnya di hari pertama bulan Ramadan sendiri, dirinya mengaku belum berencana menambah stok dagangannya.

Menurutnya, dari pengalaman tahun sebelumnya, di hari-hari pertama puasa permintaan parcel buah tidak terlalu signifikan sehingga belum dirasa perlu untuk menambah stok barang.

"Kalau sekarang belum banyak. Nanti, seminggu puasa, baru mulai ramai. Biasanya dari perusahaan-perusahaan sekitar yang pesan," kata Sulis kepada detikFinance, Sabtu (28/6/2014).

Diakui sulis, sehari-hari ia tidak hanya menjal parcel tetapi lebih pada menjual berbagai macam buah-buah segar baik impor dan lokal, seperti jeruk, apel, pir semangka dan sebagainya.

Selain buah, tentu yang menjadi andalannya adalah parcel. Harga parcel buah yang dijualnya berkisar Rp 30-200 ribu. Parcel-parcel tersebut dibuat sendiri oleh dirinya, bahan-bahan parcel buah, diambilnya langsung dari kios.

"Kalau yang 7 kg ini Rp 150 ribu. Ada yang 10 kg itu harganya Rp 200 ribu," kata Sulis.

Dalam sehari, dirinya mengaku bisa mendulang pendapatan hingga Rp 150 ribu, dan dalam sebulan dirinya mengaku bisa membawa pulang hasil penjualan hingg Rp 4,5 juta.

Tak heran, Sulis masih mempertahankan kios buah segarnya yang memberi keuntungan cukup lumayan. Untuk urusan buah yang didagangkannya sendiri, Sulis mengkui memenuhinya dari berbagi sumber.

"Kalau (buah) yang lokal, kita beli di induk (pasar Indik Kramat Jati). Kalau yang impor kita beli di tempat lain, ada juga supplier yang dateng ke kita. Kita tinggal pilih saja mana yang cocok," terang dia.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads