Namun sampai saat ini, terminologi pasti soal mafia sesungguhnya masih belum jelas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mafia adalah perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan.
Anggota Tim Sukses Jokowi-JK yang juga ekonom Megawati Institute, Iman Sugema menjelaskan, 4 mafia yang disebutkan oleh JK yaitu mafia minyak, mafia bibit, mafia sapi/daging sapi, dan mafia gula hanya beberapa contoh saja. Namun selebihnya banyak mafia lainnya yang semuanya punya kesamaan.
"Mafia, mereka adalah orang yang punya kepentingan agar Indonesia terus mengimpor BBM, mengimpor daging, mengimpor kedelai, mengimpor gula, dan seterusnya," kata Iman kepada detikFinance, Senin malam (30/6/2014)
Iman mengatakan, mafia adalah sosok-sosok orang bergerak dalam wadah kegiatan usaha impor. Dalam menjalankan usahanya, mereka menempuh segala cara untuk mendapatkan keuntungan materi termasuk bekerjasama dengan birokrat yang membuat kebijakan.
"Mereka sengaja membuat Indonesia terus bergantung impor. Modusnya kongkalikong, antara swasta dan pemerintah," tegas Iman.
Dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) antara Hatta Rajasa dengan Jusuf Kalla (JK) pada 29 Juni 2014, muncul dugaan 4 mafia di sektor ekonomi.
Hal ini terungkap saat Cawapres JK melontarkan pertanyaan Kepada Cawapres Hatta Rajasa soal ungkapan Capres Prabowo Subianto soal kebocoran pendapatan negara Rp 1.000 triliun atau Rp 3 triliun per hari.
"Dari mana kebocoran tersebut? Apakah kebocoran tersebut dikarenakan masih adanya mafia minyak, mafia daging sapi, mafia bibit (benih), atau mafia gula, yang tercermin di penanganan KPK dan Kejaksaan? bagaimana anda (Hatta) menyelesaikannya jika diberi amanat?" tanya JK kepada Hatta dalam sesi debat Cawapres Hatta-JK saat debat hari Minggu malam lalu.
(dnl/dnl)