Dicampur Darah Sapi, Daging Celeng Sulit Dikenali Ciri-cirinya

Dicampur Darah Sapi, Daging Celeng Sulit Dikenali Ciri-cirinya

- detikFinance
Rabu, 02 Jul 2014 13:28 WIB
ilustrasi
Jakarta - Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian mengimbau masyarakat lebih waspada saat membeli daging sapi di pasar. Alasannya ada risiko daging yang akan dibeli justru bukan daging sapi tapi daging celeng/babi hutan dari hasil penyelundupan.

Kepala Sub Humas Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Arief Cahyono menjelaskan ada beberapa perbedaan yang bisa dilihat calon pembeli antara daging sapi dengan daging celeng.

"Perbedaan fisik daging celeng dengan daging sapi secara umum akan terlihat sama, namun bila diperhatikan ada beberapa perbedaan," ungkap Arief kepada detikFinance, Rabu (2/07/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama adalah serat daging celeng jauh lebih halus dibandingkan daging sapi. Sedangkan perbedaan kedua adalah warna daging celeng merahnya lebih gelap daripada daging sapi.

"Perbedaan yang paling khas adalah bau daging celeng bau amis dan apek sedangkan sapi tidak," imbuhnya.

Menurut Arief, ciri-ciri itu bisa dimanipulasi oleh pengepul dengan cara mencampur daging celeng dengan darah sapi. Sehingga baunya akan tercium menjadi bau daging sapi, kalau sudah seperti ini bakal makin sulit mengenali ciri-cirinya.

"Ini biasanya dilakukan oleh para pengepul," katanya.

Arief menjelaskan, bila lolos dari pantauan karantina maka daging-daging celeng tersebut dikhawatirkan akan dioplos dengan daging sapi dan diperdagangkan di pasar umum. Berdasarkan temuan di lapangan, penjualan daging celeng tidak dijual utuh, namun dicampur dengan daging sapi.



(wij/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads