Kini ruas tol seksi Cimanggis-Cibitung sudah masuk tahap persiapan pembebasan lahan. PT Bakrie & Brothers Tbk, (BNBR), melalui salah satu unit usahanya PT Cimanggis Cibitung Tollways selaku pemegang hak konsesi jalan toll ruas Cimanggis - Cibitung, akan mempercepat proses pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung.
Pembayaran uang ganti rugi pembebasan lahan seksi I akan segera dilakukan, setelah ditandatanganinya perjanjian dana bergulir Badan Layanan Umum (BLU) dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum mengucurkan dana ganti rugi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erlangga optimistis, PT Cimanggis Cibitung Tollways dapat segera menyelesaikan proses ganti rugi tahap pertama lahan masyarakat dengan dana bergulir. Proses pembebasan lahan tersebut memang sempat mengalami keterlambatan, karena alotnya proses negosiasi.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, estimasi awal kebutuhan dana ganti rugi guna pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung mencapai Rp. 1,3 triliun, untuk lima seksi.
Lima seksi tersebut mulai dari seksi I dari Cimanggis-Transyogi sepanjang 3,5 kilometer, Seksi II Transyogi-Cikeas, seksi III dari Cikeas-Narogong sepanjang 3,5 kilometer, seksi IV dari Narogong-Setu sepanjang 8,8 kilometer, dan seksi V dari Setu ke Cibitung sepanjang 7,6 kilometer.
AD Erlangga mengatakan, pada 18 Juni 2014 lalu, PT Cimanggis-Cibitung Tollways, mengajukan dana kepada BLU-BPJT Kementerian Pekerjaan Umum, untuk pengadaan lahan seksi I sebesar Rp 453 miliar, dari total kebutuhan untuk pembebasan lahan mencapai Rp 1,3 triliun.
“Berdasarkan perhitungan, luas seluruh lahan yang harus dibebaskan mencapai 280 hektar, dengan perhitungan panjang tol 25,39 kilometer, dikalikan lebar 60-80 meter di samping kanan dan kiri jalan.
“Diperkirakan lahan yang yang harus dibebaskan mencapai 280 hektar,” kata Erlangga.
Pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung merupakan bagian dari proyek jaringan tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta hingga Pelabuhan Tanjung Priok, dimulai dari sisi barat di simpang susun Cimanggis, Jagorawi, dan berakhir di sisi timur, di simpang susun Cibitung. Jalan tol tersebut sangat strategis karena menghubungkan jalan tol Jagorawi dengan jalan tol Jakarta-Cijampek dengan
"Total investasi untuk ruas Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,39 kilometer mencapai Rp 4,5 triliun, termasuk dana pembebasan lahan Rp 1,3 triliun,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar menyatakan optimis bahwa pekerjaan konstruksi ruas tol Cimanggis-Cibitung seksi I ini sudah dapat dimulai paling lama awal 2015 mendatang.
Diharapkan, dengan selesainya pembangunan Tol Cimanggis-Cibitung, dan proyek Jakarta Outer Ring Road II, akan mampu mengurai kemacetan di di wilayah Jabodetabek karena tol tersebut membentang dari Tangerang-Bogor-Depok-Bekasi hingga DKI Jakarta.
PT Cimanggis-Cibitung Tollways merupakan salah satu unit usaha PT Bakrie & Brotgers Tbk, dengan struktur kepemilikan saham sebesar 15% dimiliki PT Bakrie & Brothers Tbk, dan 85% dikendalikan oleh PT Bakrie Toll Indonesia.
(hen/hds)











































