Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja mengungkapkan di sektor perikanan laut, produksi ikan Indonesia terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Tiongkok mampu memproduksi ikan laut sebesar 13 juta ton/tahun, sedangkan Indonesia 5,8 juta ton. Hal yang sama juga terjadi di sektor budidaya ikan. Dengan produksi 4,7 juta ton/tahun, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Tiongkok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi dilihat skala bisnisnya (pendapatan dari sektor perikanan), kita ini nomor 7 terbesar di bawah Thailand dan Vietnam," kata Sjarief saat berdiskusi dengan media di kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis (10/07/2014).
Menurut Sjarief, salah satu penyebab rendahnya pendapatan sektor perikanan di dalam negeri adalah rendahnya konsumsi ikan. Padahal bila konsumsi ikan di dalam negeri bisa digenjot, maka pendapatan di sektor perikanan bisa meningkat.
"Pasar Indonesia itu 237 juta orang dan itu terbesar. Maka untuk mendongkrak ini, kita konsentrasi dulu untuk pemenuhan kebutuhan di domestik market. Konsumsi ikan kita baru 38 kg/kapita. Kalau terus naik dan kita penuhi kebutuhan maka ini akan terdongkrak," imbuhnya.
Salah satu cara yang akan dilakukan KKP adalah dengan menggenjot konsumsi ikan di dalam negeri. Program pun dibuat seperti budaya makan ikan di sekolah.
"Ini semua harus kita bangun agar mendorong konsumsi ikan di dalam negeri. Contoh ada program ikan masuk ke kelas jadi lebih baik makan ikan daripada makan snack. Lalu kita perbanyak menu ikan di restoran," paparnya.
(wij/hen)