Dalam rombongan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono, detikFinance bersama media lainnya berkesempatan menjajal jalur kereta dari Jember-Banyuwangi, Jawa Timur.
Berangkat dari Stasiun Jember, menggunakan kereta inspeksi buatan BUMN PT INKA (Persero), rombongan bergerak dengan dua gerbong kereta berkecepatan rata-rata 50 km/jam menuju Banyuwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibangun antara 1901-1902 dan selesai 1910," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko di lokasi, Rabu (16/7/2014).
Rombongan berkesempatan untuk berfoto-foto atau sekedar melongok ke dalam terowongan sepanjang 650 meter yang nampak sangat gelap gulita tersebut.
Pepohonan yang rindang, dan air sungai kecil yang jernih di sekitar terowongan Merawan, membuat siapa pun bisa menerawang ke masa lalu, terutama soal sejarah terowongan yang berjarak 60 km dari Banyuwangi.
Lebar terowongan ini tak begitu lebar, hanya mampu memuat 1 lintasan kereta saja. Jarak ruang bebas sisi kiri dan kanan pun tak begitu lega, hanya sekitar 1 meter, ditambah penerangan yang sangat minim. Cahaya hanya muncul dari ujung terowongan.
Wamenhub Bambang Susantono menyebut, ini salah satu terowongan tertua di Indonesia, di antara terowongan-terowongan lainnya.
"Ada rembesan dari air tanah di atas, sedang kita perbaiki," kata Bambang.
(zul/hen)