Seorang pemburu asal Lampung mengatakan, pasokan daging celeng paling banyak berasal dari Bengkulu, yang berasal dari hasil perburuan hama hingga aksi pemburu tradisional oleh masyarakat luas.
"Daging Celeng yg beredar skrg ini kemungkinan besar dari hasil perburuan orang kampung berburu dengan anjing dan munggunakan jala," katanya Kamis (17/7/2014)
Ia mengatakan di kawasan-kawasan perkebunan sawit di Bengkulu banyak kelompok-kelompok pemburu babi hutan dengan cara tradisional. Hasilnya selain dikonsumsi sendiri, selebihnya bisa dijual.
Menurut pemberu tersebut hasil berburu dengan menggunakan jaring lebih efektif daripada memakai senapan api. Dengan perangkap jaring, jumlah celeng yang ditangkap lebih banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(hen/ang)