Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman saat dihubungi detikFinance, Senin (21/7/2014).
"PU yang berwenang merencanakan untuk membangun tol di Indonesia, di tahun 1990-an itu digagaslah tol lingkar," kata Fatchur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada dalam kota, tapi perlu ada tol yang melingkar. Di dunia itu tol sebenarnya banyak yang melingkar bukan radial," tambahnya.
Pada masa awal dibangun lah tol JORR untuk pertama kalinya yaitu ruas Kampung Rambutan-Pondok Indah (Pondok Pinang - TMII). Namun, di tahun 1997-1998, pembangunan tol JORR terhenti lantaran terjadi krisis moneter kala itu. Menginjak tahun 2004, maka pembangunan tol JORR kembali dilanjutkan.
"2004 itu mulai lagi menggeliat," kisahnya.
Setelah menunggu dan dicanangkan cukup lama, hari ini (21/7/2014), salah satu ruas tol JORR yaitu W2 Utara (Kebon Jeruk-Ciledug) diresmikan dan akan beroperasi penuh. Tol sepanjang 7,6 km ini merupakan tol missing link di kawasan barat.
Jaringan JORR I yang panjangnya mencapai 63 km antaralain tol W1 Penjaringan - Kembangan, JORR W2 Seksi 4 Kembangan - Joglo, JORR W2 Seksi 3 Joglo - Ulujami, JORR W2 Seksi 2 Ulujami - Veteran, JORR W2 Seksi 1 Veteran - Pondok Pinang, JORR S Pondok Pinang - TMII, JORR E1 Seksi 1 TMII - Ceger, JORR E1 Seksi 2 Ceger - Hankam, JORR E1 Seksi 3 Hankam - Jatiasih, JORR E1 Seksi 4 Jatiasih - Cikunir, JORR E2 Cikunir - Cakung, JORR E3 Cakung - Cilincing, JORR N Cilincing - Tanjung-Priok
(zul/hen)