Otoritas di Shanghai pekan lalu menutup sebuah pabrik yang dimiliki perusahaan swasta OSI Group, karena membuat daging olahan yang tidak segar. Perusahaan ini mencampurkan daging kedaluwarsa dengan daging segar. Lima orang pejabat dari anak usaha OSI, yakni Shanghai Husi Food Co, ditahan pihak berwenang.
Pabrik Husi ini memasok daging untuk sejumlah pelanggan di Tiongkok, seperti McDonald's. KFC, Pizza Hut, Starbucks, Burger King, 7-Eleven, dan Papa John's Pizza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menghentikan penjualan semua produk yang bahannya dipasok oleh Husi, demi keamanan makanan. Produk-produk yang terkena dampak kasus ini adalah yang menggunakan daging dan ayam," ujar operator ini seperti dilansir dari AFP, Senin (28/7/2014).
Sementara pada McDonald's di pusat Beijing, seorang staf mengatakan hanya menjual Filet-O-Fish, yaitu burger berisi daging ikan. Pada setiap kasir McDonald's di wilayah tersebut tertulis: 'Dengan menyesal kami ingin memberitahu, bahwa saat ini kami hanya menjual menu terbatas.'
Belum jelas seberapa luas kasus daging busuk ini berpengaruh. HIngga akhir April 2014, McDonald's memiliki 2.000 gerai di Tiongkok. Pihak McDonald's Tiongkok belum mau berkomentar.
OSI Group merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Aurora, Illinoi, Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini telah menarik semua produk yang dibuat oleh pabriknya di Shanghai.
McDonald's juga mengatakan, 3.000 gerainya di Jepang telah berhenti menjual produk ayam yang berasal dari Tiongkok. Di Hong Kong, McDonald's juga menghentikan penjualan chicken nugget dan sejumlah menu, termasuk burger berisi ayam.
(dnl/dnl)