Hal ini diakui oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sebagai penyedia layanan. Kepala Humas Daop I PT KAI, Agus Komarudin mengatakan, distribusi melalui kereta yang dilakukan oleh Aqua menggunakan sistem double handling.
Double handling yaitu, sebelum diangkut ke atas kereta api, produk air galon diangkut terlebih dahulu menggunakan truk dari pabrik menuju ke stasiun. Dari stasiun tersebut, produk kembali diangkut menggunakan forklift yang mana membutuhkan biaya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, rencananya akan dibuat persimpangan rel kereta yang langsung menuju ke pabrik Aqua agar biaya handling bisa diperkecil. Tak perlu lagi ada truk hilir mudik stasiun untuk mengangkut air kemasan galon.
"Nanti akan ada dibuat simpang dari pabrik naikkan ke keretanya, nanti langsung, jadi handling, nggak ke stasiun Cicurug. Rencananya seperti itu. Saat ini tahap-tahap kita coba terus," lanjut Agus.
Namun sayangnya, Agus belum mengetahui berapa rincian biaya yang dikeluarkan perusahaan air minum atau perusahaan lainnya dalam menggunakan kereta api sebagai alternatif distribusi.
Ia mengatakan, adanya langkah yang baik di bidang logistik ini sejalan dengan program pemerintah dalam menekan biaya logistik dan mengurangi tingkat kepadatan di jalan raya. Terutama untuk PT Tirta Investama yang mengirim air kemasan galon menggunakan jalur Sukabumi-Jakarta yang kerap kali dilanda kemacetan.
"Itu lah program pemerintah, sehingga angkutan barang lebih berperan banyak. Kalau angkutan KA ini, yang angkutan KA ini 8 gerbong (air galon) setara dengan truk tronton 12 unit. Dalam 1 hari 12 truk tronton bisa berjalan (dialihkan)," tutupnya.
Sebelumnya, Manajer proyek pengangkutan air kemasan galon menggunakan kereta PT Tirta Investama, Mochamad Bimo menuturkan, ongkos angkut menggunakan kereta api justru lebih mahal dibanding saat perusahaannya menggunakan truk.
"Kalau misalnyua naik truk Rp 1.000. Kurang lebih ini (kereta) Rp 1.700. Jadi lebih mahal naik kereta api," kata Bimo.
Ia mengatakan, alasan penggunaan kereta api lebih mahal karena kereta api menggunakan sistem double handling. Perusahaan tetap harus menggunakan truk yang mengangkut dari pabrik menuju stasiun atau sebaliknya, stasiun menuju pabrik.
"Itu karena ada forklfit juga sebagai tambahan. Istilahnya kalau dari truk itu door to door. Kalau ini station to station. Ke stasiun aja perlu ada truknya," jelas Bimo.
(zul/hen)