Ini Rahasia IKEA Bisa Punya Omzet Ratusan Triliun Rupiah

Laporan dari Swedia

Ini Rahasia IKEA Bisa Punya Omzet Ratusan Triliun Rupiah

- detikFinance
Selasa, 26 Agu 2014 09:15 WIB
Pusat distribusi IKEA di Almuhlt (Foto: Daniel/detikFinance)
Almhult -

Berumur 70 tahun, merek IKEA saat ini telah dikenal di berbagai belahan dunia. Perusahaan penjual perabot atau furnitur asal Swedia ini omzetnya ratusan triliun rupiah. Apa rahasianya?

Managing Director IKEA Swedia Jesper Brodin mengatakan, Ingvar Kamprad sebagai penemu IKEA memiliki 5 filosofi dalam mengembangkan bisnis IKEA.

"Kami ingin terus menciptakan dan menjual produk berkualitas dengan harga murah, yang menyasar konsumen berkantong tipis," kata Brodin di kantor pusat IKEA, Alhmult, Swedia, Senin (25/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun lima filosofi bisnis IKEA adalah, pertama bentuk (form). Bagi IKEA, bentuk sebuah produk bukan hanya karena keindahannya, namun bagaimana produk yang diciptakan dan dijual bisa membuat rumah menjadi makin hidup dan menyenangkan.

Kedua adalah fungsi (function). Jadi, produk-produk yang dibuat dan dijual IKEA harus membuat kehidupan di rumah jadi lebih mudah dan produk ini memiliki banyak manfaat. Contoh saja, sebuah rak yang juga bisa berfungsi sebagai pajangan dan memberikan estetika atau keindahan tersendiri pada suatu ruangan, meski fungsi utamanya sebagai rak dengan laci susun.

Filosofi ketiga adalah kualitas (quality). Soal bisnis furnitur atau perabot, konsumen pasti akan memilih produk yang tahan lama, sehingga tidak perlu bolak-balik beli. Ini yang jadi pegangan IKEA dalam menciptakan dan menjual produk-produknya.

Lalu filosofi keempat adalah keberlanjutan (sustainabilty). Jadi, IKEA ingin produk-produk yang diciptakan dan dijualnya mengubah hidup seseorang menjadi lebih mudah di rumah.

Terakhir, harga murah (low cost). IKEA ingin produk-produknya bisa bersaing dengan harga yang murah dibanding produk saingannya.

Karena itu, tantangan IKEA saat ini adalah makin mahalnya bahan baku furnitur. Desain-desain yang dibuat IKEA akan sangat ditentukan oleh harga barangnya ketika dijual.

Untuk produksi barang, IKEA memang memiliki banyak pemasok dari berbagai belahan dunia, termasuk dari Indonesia.

"Ada sekitar 1.000 pemasok di IKEA, kami ingin mereka bisa membuat barang berkualitas dengan harga rendah," kata Brodin.

Untuk Indonesia, barang yang dipasok antara lain adalah perabotan kerajinan, tekstil, dan sejumlah mainan anak.

Menurut Brodin, Indonesia bisa menjadi pemasok utama produk IKEA, bila perusahaan-perusahaan di Indonesia bisa menjaga standar kualitasnya.

"IKEA sejak 1992 punya perusahaan dagang di Indonesia," kata Brodin yang pernah tinggal di Indonesia pada 1997-2000 ini.

(dnl/ang)

Hide Ads