Jalur lintas Semarang-Kedungjati-Tuntang-Ambarawa sepanjang 37 km telah lama mati atau tidak difungsikan sejak tahun 1970 atau 44 tahun lalu.
"Beberapa tempat, rel kereta api kita aktifkan kembali, untuk membagi peran jalan. Tahun ini selesai akses dari Semarang ke Ambarawa," kata Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono kepada detikFinance di Stasiun Tawang, Semarang, Rabu (27/08/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sedang tertibkan sekarang, ada alokasi anggaran dipa tetapi angkanya saya lupa. Tetapi tahun ini aktif. Rencana pembangunan sudah dari tahun lalu. PT KAI yang menertibkan, yang membangun rel dari kementerian," imbuhnya.
Selain untuk mendorong pariwisata kereta api di Ambarawa, aktifnya rel Semarang-Ambarawa juga dilakukan untuk mengurangi beban jalan raya.
Bambang menjelaskan jalur Semarang-Ambarawa cukup padat karena titik pertemuan antara jalur utara dan jalur selatan Jawa.
"Awalnya saya diskusi ke Pak Jonan (Dirut PT KAI), masa orang harus naik bus dari Stasiun Semarang ke Ambarawa. Selain potensi wisata ada keinginan kita untuk mengurangi beban jalan yang semakin berat. Ambarawa itu jalur tengah akses menuju menuju Utara-Selatan," jelas Bambang.
(wij/hen)