Diresmikan SBY dari Jakarta, Terminal Perluasan Tanjung Perak Resmi Dibuka

Diresmikan SBY dari Jakarta, Terminal Perluasan Tanjung Perak Resmi Dibuka

- detikFinance
Jumat, 05 Sep 2014 14:54 WIB
Surabaya - Setelah pembangunannya memakan waktu empat tahun, Terminal Teluk Lamong siap dioperasikan hari ini. Peresmian terminal yang merupakan perluasan Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur ini dilakukan oleh Presiden SBY melalui video conference, di JCC, Jakarta.

SBY tidak hanya meresmikan Teluk Lamong saja, tetapi juga meresmikan proyek-proyek lain yang juga merupakan proyek program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP2EI) di enam koridor MP3EI, termasuk di Jawa Timur.

Untuk koridor Jawa diwakili oleh Gubernur Jatim Soekarwo. Sementara lima koridor lain masing-masing diwakili oleh Gubernur Sumatera Utara (koridor Sumatera), Gubernur Kalimantan Barat (koridor Kalimantan), Gubernur Sulawesi Tengah (koridor Sulawesi), Gubernur Nusa Tenggara Barat (koridor Bali-Nusa Tenggara), dan Gubernur Papua (koridor Papua dan Kepulauan Maluku).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan mengucap bismillah, proyek-proyek pembangunan dalam program MP3EI saya resmikan," kata SBY di Jakarta Convention Centre (JCC) dalam video conference yang juga diikuti enam gubernur di enam koridor MP3EI, Jumat (5/9/2014).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang mewakili koridor Jawa memaparkan perkembangan proyek program MP3EI. Di koridor Jawa, ada 19 proyek yang sudah selesai dan masih dibangun.

Ada 3 proyek yang sudah selesai pelaksanaannya yakni Terminal Teluk Lamong, jalur ganda kereta api lintas utara Jawa (Cirebon-Surabaya), dan pengembangan Terminal 2 Bandara Juanda. Sementara proyek lain masih dan terus dilanjutkan pembangunannya.

Untuk Teluk Lamong, Soekarwo mengatakan bahwa proyek senilai Rp 3,4 triliun ini dibangun untuk meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tanjung Perak. Pembangunan Teluk Lamong tentu saja nantinya akan dapat menarik minat investor.

"Teluk Lamong ini dapat dimanfaatkan pengusaha yang sebelumnya memanfaatkan layanan pelabuhan di Jakarta dan Singapura," ujar Soekarwo.

Penjelasan lebih lanjut dikemukakan oleh Dirut PT Pelindo III Djarwo Surjanto. Djarwo mengatakan, pembangunan fisik Teluk Lamong sudah selesai, begitupun dengan pemasangan alat-alat pendukung operasional.

"Kami tinggal pengujian alat-alat tersebut," ujar Djarwo.

Peresmian oleh Presiden SBY, menurut Djarwo merupakan soft opening. Operasional penuh direncanakan sudah bisa dilakukan pada bulan depan.

Terminal Teluk Lamong berdiri di atas lahan seluas 380 hektar. Nantinya, Teluk Lamong akan mampu menampung peti kemas sebanyak 5,5 juta teus, lebih banyak dari Pelabuhan Tanjung Perak yang hanya mampu menampung 4 juta teus peti kemas.

"Namun untuk tahap awal, kami menampung dulu 1 juta teus peti kemas," kata Djarwo.

(iwd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads