Bos KAI Naik KRL di Tokyo, Apa Bedanya dengan KRL Jabodetabek?

Bos KAI Naik KRL di Tokyo, Apa Bedanya dengan KRL Jabodetabek?

- detikFinance
Rabu, 15 Okt 2014 11:42 WIB
Foto: Dirut KAI Naik KRL di Tokyo
Jakarta - Saat melakukan pelatihan perawatan kereta rel listrik (KRL) di Tokyo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan menjajal transportasi KRL di Tokyo. Bagaimana perbedaan KRL di Tokyo dan Jabodetabek menurut Jonan?

Jonan mengatakan, perbedaan sarana transportasi KRL di Jepang dan Indonesia adalah kereta yang beroperasi di Jepang merupakan versi yang terbaru, sementara KRL Jabodetabek menggunakan kereta bekas.

Namun soal kepadatan penumpang, tidak ada perbedaan antara KRL di Tokyo dengan Jabodetabek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau soal sarana KRL tidak ada bedanya. Hanya di Jepang (kereta) yang beroperasi adalah versi yang lebih baru. Operasinya sangat tinggi, sekitar 7 juta penumpang per hari di Tokyo. Jadi amat sangat padat dan penuh kalau pagi dan sore di hari kerja," kata Jonan kepada detikFinance, Rabu (15/10/2014).

Kemudian, lanjut Jonan, sistem tiket elektronik (e-ticketing) juga sejenis, jadi sama KRL Tokyo dengan Jabodetabek.

"Tapi yang membedakan adalah disiplin pengguna KRL. Di Tokyo tertib dan tidak berebut keluar masuk kereta," jelasnya.

Selain itu, harga tiket KRL di Tokyo juga jauh lebih mahal. Harga tiket KRL di Tokyo 4 -5 kali lebih mahal dari jarak yang sama pada KRL Jabodetabek.

"Jadi kalau (jarak) Bogor-Jakarta Kota, tiketnya (di Tokyo) bisa sekitar Rp 45 ribu," ungkap Jonan.

(dnl/ang)

Hide Ads