Jokowi Mau Bangun Rel KA Hingga Papua, Ini Penjelasan Kemenhub

Jokowi Mau Bangun Rel KA Hingga Papua, Ini Penjelasan Kemenhub

- detikFinance
Senin, 10 Nov 2014 16:46 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut niat pemerintah Indonesia membangun jaringan rel kereta di seluruh negeri, hingga ke Papua.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat menghadiri pertemuan dengan sejumlah investor di Beijing, Tiongkok. Apa respons Kementerian Perhubungan selaku regulator transportasi?

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub, Hanggoro Budi Wiryawan menerangkan, pembangunan rel kereta di seluruh pulau besar di Indonesia yang dimulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua sudah masuk dalam rencana pemerintah hingga 2030.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Papua akan dibangun 2 jenis jaringan kereta, yakni kereta angkutan penumpang antar kota, dan kereta barang untuk angkutan tambang. Untuk jaringan antar kota, akan mengambil rute Sorong-Manokwari-Nabire-Timika-Sarmi-Jayapura. Sedangkan untuk kereta barang ,akan dibangun di kota Manokwari dan Pelabuhan Jayapura.

"Papua sudah masuk ke dalam rencana. Ini dimulai dari yang di utara," kata Hanggoro kepada detikFinance, Senin (10/11/2014).

Meski masuk rencana besar perkeretaapian nasional hingga 2030, Hanggoro menyebut prioritas tahap awal adalah proyek rel di Sulawesi dan Sumatera. Untuk Sulawesi akan terbagi ke dalam 2 sesi. Sesi I sudah mulai dikerjakan yakni rutenya dimulai dari Makassar hingga Pare-Pare sepanjang 145 kilometer (km). Sesi II membentang dari Bitung sampai Gorontalo sepanjang 250 km.

"Kebutuhan dana kira-kira Rp 30 miliar sampai Rp 50 miliar per km. Itu untuk lahan dan konstruksi," jelas Hanggoro.

Proyek kereta di Sulawesi akan dipakai untuk melayani angkutan barang dan penumpang. Ruas Makassar sampai Pare-Pare ditargetkan bisa beroperasi sesuai rencana di 2019.

"Pembiayaan sementara dari pemerintah yakni APBD untuk tanah dan APBN untuk konstruksi. Secara tanah rel keretanya untuk double track, tapi tahap awal fisiknya masih single track," ujarnya.

Prioritas kedua adalahm membangun dan menghubungkan jalur kereta di Pulau Sumatera. Jaringan kereta membentang dari Lampung hingga Aceh sepanjang kurang lebih 2.000 km.

Ini akan bersinergi dengan pengembangan tol trans Sumatera. Namun Kemenhub tahap awal akan menyambungkan jalur rel kereta baru dengan kereta lama.

"Sumatera bangun double track sama nyambung missing link. Bakauheni sampai Banda Aceh. yang belum nyambung 1.000 km yakni dari Rantau Prapat (Sumut) sampai Palembang (Sumsel)," sebutnya.

(feb/dnl)

Hide Ads