Director General Association of Asia-Pasific Airlines (AAPA) Andrew Herdman mengungkapkan, keuntungan yang didapat maskapai dari setiap penumpang hanya US$ 6 atau sekitar Rp 72.000.
"Industri ini (maskapai penerbangan) tidak mudah dijalankan. Anda bayangkan, profit hanya US$ 6/penumpang," ungkap Herdman saat membuka acara AAPA ke-58 di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang, Rabu (19/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar membenarkan ungkapan Herdman. Ia berpendapat industri penerbangan adalah industri paling kompetitif di dunia.
"Industri ini adalah industri yang paling kompetitif. Berat bagi pelaku usaha yang baru, kecuali mereka punya pasar sendiri," katanya.
Keuntungan yang diterima maskapai bisa saja jauh lebih rendah dari rata-rata US$ 6/penumpang. Hal itu terjadi jika ada kebijakan protektif atau pun ada sebuah isu yang berdampak pada operasional pesawat.
"Kalau pasar menurun, jelas dong sudah masalah. Lalu ada isu soal ebola, belum lagi regulasi, bahan bakar. Jadi industri ini memang sangat berat," timpal Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto.
(wij/hds)