Apa perbedaan 2 jenis investasi emas ini?
Bila Anda memilih berinvestasi di LM, cukup membeli fisik emas di harga tertentu. Fisiknya disimpan sendiri dan bisa dijual kapan pun. Investasi LM lebih cocok untuk jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bursa berjangka ini, yang diperjualbelikan adalah emas dalam bentuk nilainya, bukan fisik. Transaksi di bursa berjangka bisa dilakukan sendiri atau melalui pialang (broker).
Lalu, apa keuntungan berinvestasi di kedua jenis emas tersebut? Mana yang lebih menguntungkan?
"Kalau investasi di emas di LM itu transaksi fisik, jadi dana yang dibutuhkan sebesar 100% dari harga barangnya. Keuntungannya kita pegang fisiknya. Sedang kelemahannya bila harga naik baru mendapatkan keuntungan," papar Direktur Jakarta Futures Exchange (JFX) Bihar Sakti Wibowo kepada detikFinance, Senin (15/12/2014).
Sementara berinvestasi di emas berjangka, Bihar mengatakan, seseorang tidak harus membeli 100% dari nilai emas yang diperdagangkan. Jenis-jenis kontrak emas di JFX antara lain emas 1 kg, 250 gram, 100 gram, KGE Loco London, dan lain-lain. Investor bisa saja membeli hanya 1-2% dari harga barang.
"Transaksi berjangka adalah transaksi atas kontrak berjangka. Kelebihannya hanya perlu margin sebesar 1-2% dari harga barang, jadi sangat efisien. Peluang keuntungan bisa direalisasikan pada saat harga naik atau turun," jelasnya.
Namun, kelemahan berinvestasi di emas berjangka adalah ada kemungkinan kerugian sebesar dana yang kita investasikan. Sementara di emas fisik, keuntungan atau kerugian bisa dipantau dengan melihat perkembangan harga emas saat itu.
"Contoh, kita beli emas 1 kg di harga Rp 500.000 per gram atau perlu dana Rp 500 juta. Bila kita jual di harga Rp 510.000 per gram, maka kita untung Rp 10 juta dari modal kita. Kalau emas berjangka kelemahannya adanya leverage, yaitu potensi kerugian sebesar margin yang dimiliki," terang Bihar.
Sementara itu, Manajer Pemasaran Logam Mulia Bambang Widjanarko menyebutkan, investasi LM ditujukan untuk investasi jangka panjang. Karenanya, dalam jangka pendek investasi emas hasilnya belum bisa terlihat signifikan.
"Emas dari dulu dikenal sebagai lindung nilai dan menjaga dari inflasi. Emas lebih untuk investasi jangka panjang bukan untuk jangka pendek atau spekulasi," tuturnya.
Menurut Bambang, dalam jangka pendek investasi emas memang belum akan terlihat keuntungannya. Harga emas yang fluktuatif mengikuti pergerakan harga emas dunia akan bisa terlihat keuntungannya saat dilakukan untuk investasi jangka panjang. Karena secara tren, harga emas terus naik dalam jangka panjang.
"Dalam jangka waktu 1 tahun ini memang masih mencatatkan negatif. Namun kalau jangka menengah-panjang, misalnya 3-5 tahun, masih menarik karena trennya harga emas terus naik," jelas dia.
Jadi, mana yang lebih menarik bagi Anda? Silakan memilih.
(drk/hds)