Sofyan Djalil, Menko Perekonomian, mengatakan Indonesia memang sangat membutuhkan waduk. Dia mengatakan jumlah waduk di Indonesia kalah banyak dibandingkan Malaysia.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebutkan jumlah waduk, bendungan, dan embung di Indonesia berjumlah 323.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan infrastruktur, lanjut Sofyan, bisa dilakukan menggunakan dana dari APBN atau melibatkan swasta. Swasta bisa mengambil peranan untuk pembangunan yang bersifat komersial, sementara APBN mengambil porsi infrastruktur dasar.
"Mendorong investasi dari swasta harus juga dibantu dengan mempercepat izin," tegasnya.
Sekarang, tambah Sofyan, tengah dipersiapkan layanan terpadu satu pintu atau one stop service di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Awal Januari 2015, sistem ini akan berjalan dan diperkirakan.
"Dengan izin yang tidak rumit, investasi juga akan semakin cepat," tukas Sofyan.
Selain waduk, Sofyan juga menggarisbawahi pentingnya membangun infrastruktur jalan. Saat ini, pertumbuhan jalan (terutama di kota-kota besar) tidak mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan.
"Orang asing yang ke sini kaget karena Sudirman-Thamrin jadi tempat parkir terpanjang di dunia karena macet. Itu akibat kita tidak membangun infrastruktur," ungkapnya.
Pada acara yang dihadiri seluruh kepala daerah tersebut, Sofyan mengatakan kondisi sekarang adalah bentuk kerugian karena pemerintah tidak bisa menyiapkan infrastruktur saat ekonomi masyarakat tumbuh tinggi.
"Saat ekonomi tumbuh tinggi, yang menjadi kebutuhannya itu adalah infrastruktur. Jalan misalnya," kata Sofyan.
(mkl/hds)