Kepala Bappenas Tiongkok Datangi Menko Sofyan, Ini yang Dibahas

Jakarta - Usai pertemuan dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Menko Perekonomian Sofyan Djalil didatangi oleh National Development and Reform Commision (NDRC) Tiongkok yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Li Pumin.

Sofyan menuturkan, pertemuan ini merupakan lanjutan dari pembicaraan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Xi Jinping saat pertemuan APEC di Beijing, bulan lalu.

"Ini adalah bagian dari follow up pertemuan Presiden Jokowi dan Xi Jinping," ungkap Sofyan di kantornya, Jakarta, Senin (22/11/2014).

Lebih spesifik, kata Sofyan, pembicaraan berlanjut soal rencana pembangunan maritim Indonesia. Kemudian pembangunan infrastruktur, serta penyelesaian persoalan defisit perdagangan Indonesia dengan Tiongkok.

"Sekarang sudah diketahui, tahun ini mungkin defisit perdagangan kita dengan Tiongkok itu bisa mencapai US$ 9 miliar. Saya mengatakan bahwa masalah desifit perdagangan ini harus sama-sama di-address," jelasnya.

Di samping itu, juga dibicarakan upaya relokasi industri di Tiongkok ke Indonesia. Saat ini, upah buruh di Tiongkok sudah semakin tinggi dan dianggap tidak kompetitif lagi.

"Kalau bisa relokasi ke Indonesia, kemudian dari Indonesia bisa menjadi basis produksi dan basis ekspor. Termasuk ke Tiongkok dan negara lain," kata Sofyan.

Selain itu, juga dibahas soal pembiayaan berbagai proyek. Indonesia sudah tergabung dalam Asian Infrastructur Bank (AIB), di mana Tiongkok menjadi penyetor modal terbesar. Pembiayaan dari AIB bisa diarahkan untuk pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

"Kita lihatnya bisa nanti sebuah paket. Paket teknologi, paket pinjaman yang mana paling kompetitif," tukasnya.

(mkl/hds)