Dari pantauan detikFinance, Senin (22/12/2014), blusukan Jonan dilakukan bersama Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, Wakil Gubernur Jouhari Kansil, Kapolda Sulut Brigjen Pol Jimmy P Sinaga, dan Walikota Bitung Hanny Sondakh. Rombongan menaiki kapal penumpang KM Tatamailau.
Sempat berdialog dengan beberapa penumpang di dalam kapal, Jonan kemudian berpindah ke KM. Sabuk Nusantara 51. Uniknya, saat keluar, Jonan tidak menuruni tangga, melainkan dengan melompati tangga darurat yang berjarak setengah meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat di pelabuhan, Junan menilai PT Pelni (Persero) siap mengantisipasi angkutan penumpang dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2015. Pelayanan yang semakin baik menjadi dasar penilaiannya.
"Saya kira sih okelah dan membaik pelayanan dan sebagainya, itu yang penting," ujar Jonan.
Meski pelayanan sudah membaik, Kementerian Perhubungan berencana melakukan perbaikan pelayanan angkutan, dengan aturan-aturan yang baru, seperti menghapuskan kelas-kelas penumpang di kapal Pelni.
"Kami akan bikin aturan untuk 1 kelas saja. Jadi nggak usah kelas 1, kelas 2, kelas 3. Satu kelasnya saja yang layak, itu saja dan tarifnya juga 1," jelas Jonan.
"Nanti diberikan PSO (subsidi), dan juga kalau kapalnya bisa Two in One dengan kontainer atau kapalnya bisa angkut apa, kendaraan bermotor ya oke, kalo kurang biar Pelni yang nambah kapalnya, kita subsidi saja," tambahnya.
Di Bandara Sam Ratulangi saat ingin mengunjungi Makassar, blusukan berlanjut usai makan siang. Dua calon penumpang diajak berbincang dengan menanyakan pelayanan dan harga tiket. Selanjutnya rombongan menteri bertolak ke Makassar, Sulawesi Selatan dengan menggunakan pesawat Garuda.
Sementara itu, Said (22) mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, mengaku terkejut didatangi Menteri Perhubungan Kabinet Kerja ini. "Kebetulan liburan semester Pak, jadi pulang kampung dulu ke Biak," kata Said.
Mahasiswa asal Biak, Papua ini tanpa ragu menumpahkan uneg-unegnya mengenai pelayanan bandara yang dianggap masih banyak kekurangan. "Pelayanan sudah bagus sih, tiket tidak masalah, tapi terkadang masih kurang terutama saat sedang menunggu pesawat," tuturnya.
(dnl/dnl)











































