Ahmad Sueb, pria asli Jakarta ini membuka lapak di depan toko kosong di Pasar Warakas Jakarta Utara. Sueb menjajakan alat bakar, arang hingga tusuk sate, untuk masyarakat yang akan menghabiskan malam tahun baru dengan kegiatan barbeque.
"Ayo, ayo, panggangannya, tempat arangnya, dipilih, pilih," teriak Sueb.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempat arang yang besar Rp 35.000, arang Rp 10.000/plastik, batok kelapa Rp 35.000/karung, panggangan kecil Rp 20.000 dan yang jumbo Rp 40.000. Tusuk sate satu bundelan isi 30 tusuk Rp 2.000," tutur Ahmad kepada detikFinance, Rabu (31/12/2014)
Sueb mengatakan bisnisnya ini dilakukan musiman atau dilakukan setahun sekali. Alat bakar didapatnya dari temannya yang seorang perajin di Bogor, Jawa Barat.
"Ini semua disuplai dari teman saya dari Citeureup, Bogor," katanya.
Sueb mengungkapkan keuntungan dari berjualan kagetan sangat menguntungkan. Tahun lalu saja, ia dapat meraup keuntungan Rp 1 juta dalam sehari berjualan.
"Tahun lalu juga saya jual, Alhamdulillah. Untung Rp 1 juta," tuturnya.
Ia mengaku tahun ini berjualan alat panggang dan arang cukup sulit. Penyebabnya sudah banyak pedagang musiman lain yang berjualan produk-produk alat bakar dan kelengkapannnya menjelang malam tahun baru.
"Keinginan keuntungan susah juga jawabnya. Harga sekarang berbeda dibandingkan tahun lalu. Saingan juga sekarang banyak," keluh Sueb.
Hal serupa dialami oleh Djoko, pedagang sayuran di Pasar Warakas, Jakarta Utara mengungkapkan khusus hari ini jagung dijual Rp 5.000/buah.
"Momen tahun baru, seperti tahun lalu dijual Rp 5.000/buah, biasanya Rp 5.000 dapat 3 buah," kata Djoko.
Meski harga jual jagung hari ini cukup tinggi, Djoko mengaku tidak sepi pelanggan. Pelanggan justru berdatangan dan membeli jagung untuk dibakar pada saat malam tahun baru.
"Sudah laku banyak, saya belanja 20 kg tinggal 5 kg lagi. Banyak yang beli buat nanti malam bakar-bakar jagung," katanya.
Djoko mendapatkan omzet dan keuntungan yang cukup lumayan dengan menjual jagung jelang malam tahun baru. Ia juga harus bersaing dengan para penjual jagung musiman yang banyak membuka lapak emperan di pinggir jalan menuju Pasar Warakas.
"Kalau keuntungan jual jagung Alhamdulillah. Tapi penjual jagung musiman dari tahun ke tahun semakin meningkat," tukasnya.
Djoko menegaskan setelah perayaan tahun baru selesai, harga jagung kembali ke harga normal yaitu Rp 5.000 per 3 buah. "Ini momen setahun sekali," kata Djoko.
(wij/hen)