Dari data terbaru Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dikutip detikFinance, Kamis (8/1/2015)
Ada 10 ruas tol baru di Jabodetabek yang telah masuk perencanaan dan dalam proses pembangunan, ditargetkan dapat beroperasi sebelum masa Pemerintahan Presiden Jokowi berakhir di 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di 2017, ditargetkan ada Jalan tol Cinere-Jagorawi garapan PT Trans Lingkar Kita Jaya sepanjang 14,64 km yang akan beroperasi penuh (seksi I sudah beroperasi). Ruas lain yang akan beroperasi di tahun yang sama adalah jalan Tol Lingkar Bogor (Bogor Outer Ring Road) sepanjang 11 km yang digarap PT Marga Sarana Jabar.
Untuk tahun 2018, ada lebih banyak jalan tol di Jabodetabek yang ditargetkan rampung dan bisa mulai beroperasi, yaitu Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 14,19 km yang dikerjakan PT Marga Kunciran Cengkareng. Lalu ada Tol Kunciran Serpong sepanjang 11,19 km yang dikerjakan PT Marga Trans Nusantara, dan ada Tol Serpong-Cinere sepanjang 10,14 km yang dikerjakan PT Cinere Serpong Jaya.
Ada pula jalan Tol Cimanggis-Bitung sepanjang 25,39 km yang dikerjakan PT Cimanggis Bitung Tollways, lalu Cibitung-Cilincing sepanjang 34,02 km yang dikerjakan PT MDT CTP Expressway, dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu sepanjang 21,04 km yang dikerjakan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang juga akan beroperasi di 2018.
Sedangkan di 2019, ditargetkan Jalan Tol Depok-Antasari sepanjang 21,54 km yang dikerjakan PT Citra Wasputowa.
Di Jabodetabek, rencananya ada sektar 171 km jalan tol yang membentang dan menghubungkan kota Jakarta dengan kota-kota penunjangnya. Diperkirakan kebutuhan dana untuk merealisasikan jalan to tersebut mencapai Rp 33,19 triliun, pembebasan lahan sekitar Rp 8,26 triliun.
(dna/hen)











































