Balada Pegawai Merpati Setahun Tak Digaji, Alih Profesi Demi Menyambung Hidup

Balada Pegawai Merpati Setahun Tak Digaji, Alih Profesi Demi Menyambung Hidup

- detikFinance
Kamis, 08 Jan 2015 11:06 WIB
Balada Pegawai Merpati Setahun Tak Digaji, Alih Profesi Demi Menyambung Hidup
Jakarta - Nasib PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) belum jelas. Setelah resmi berhenti beroperasi sejak Februari 2014 lalu, kini maskapai penerbangan Badan Usaha Milik negara (BUMN) tersebut belum juga menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Banyak yang bertanya-tanya, di mana posisi Merpati sekarang? Bagaimana nasib karyawan, pilot, pramugari dan pekerja lainnya? bagaimana kondisi maskapai penerbangan perintis itu kini?

detikFinance merangkum beberapa informasi terkini dari Merpati β€Ždari hasil penelusuran ke kantor pusat Merpati di Gedung Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2015). Berikut daftarnya.

Karyawan Berkurang 500 Orang

Berdasarkan informasi dari GM Communications Merpati, Purwatmo, sejak Desember 2013 lalu, karyawan Merpati perlahan menyusut. Saat itu, ada 1.470 orang yang menjadi karyawan. Tapi kini, hanya tersisa sekitar 970 orang. Meski tak seluruhnya, Purwatmo membenarkan salah satu alasan menyusutnya karyawan disebabkan karena status perusahaannya yang tengah terkatung-katung dan tak mendapatkan gaji.

Karyawan Tak Digaji 1 Tahun

Purwatmo menuturkan, tak hanya karyawan level bawah saja yang tak menikmatai gaji selama 1 tahun lebih. Pejabat di BUMN maskapai ini pun tak lagi merasakan manisnya gaji yang mereka dapat dari keringatnya sendiri.

"Semua belum digaji, termasuk Dirut (Direktur Utama). Hak-hak itu memang belum terbayarkan, tapi kita tetap bersemangat," tutur Purwatmo.

Karyawan Loyal

Meski tak mendapatkan gaji selama lebih dari setahun, tak sedikit karyawan Merpati yang masih loyal dan bekerja secara sukarela. Mereka yakin, perusahaan tempat bekerjanya ini akan menemui kejelasan. Selain itu, rasa cinta terhadap maskapai ini membuat mereka bisa bertahan hingga kini.

"Ini tanggung jawab moral saya. Saya ikhlas, rezeki memang pasti ada," ujar salah seorang karyawan Merpati.

Tak Digaji, Berdagang Hingga Dicerai Istri

Karena tak kunjung mendapatkan gaji, beberapa karyawan Merpati ada yang memilih untuk bekerja di tempat lain, mengais rezeki dengna berdagang hingga yang paling ironis adalah diceraikan istri.

"Ada yang sampai dicerai. Cerita teman-teman begitu," cerita salah seorang pegawai.

Dirut Asep Jadi Single Fighter

Jajaran direksi di Merpati kini tinggal menyisakan satu orang, yakni Direktur Utama Captain Asep Ekanugraha. Demi bangkitnya Merpati, Asep rela menjadi single fighter hilir mudik di Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN. Sementara karyawan lainnya membantu dia di kantor.

Asep pun jarang sekali berada di kantor Merpati. Saat disambangi detikFinance, ruangan direksi tertutup rapat dan terkunci.
Halaman 2 dari 6
(zul/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads