.webp)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerangkan bahwa saat ini persiapan pembangunan tengah dilakukan. Pembangunan jalan tol ini bakal dibagi dalam 3 ruas utama yakini Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Kayu Agung dan Kayu Agung-Palembang-Tanjung Api-api.
Berikut rincian spesifikasi, biaya investasi, dan tarif jaringan yang masuk Tol Trans Sumatera ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tol sepanjang 138 km ini jadi prioritas pertama, terdiri dari 3 seksi yakni seksi 1 Bakauheni-Babatan sepanjang 38 Km, seksi 2 Babatan-Tigeneneng sepanjang 59 km dan seksi 3 Tegineneng-Terbanggi Besar sepanjang 41 km.
Terdapat 17 buah jembatan dan 9 buah simpang susun sepanjang jalan tol ini. Biaya investasi yang diperlukan sekitar Rp 16,943 triliun, sebanyak Rp 9,541 triliunnya merupakan biaya konstruksi.Tol ini akan dibuka dengan tarif Rp 750 per km atau Rp 103.000/kendaraan/sekali jalan dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar.
"Sejauh ini, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah yang paling siap untuk dikerjakan dari 3 fase yang ada," kata Basuki di ruang kerjanya, Kantor PUPR, Senin (12/1/2015).
Terbanggi Besar-Kayu Agung
Ruas tol prioritas kedua memiliki panjang 186 km yang terdiri dari 2 seksi. Seksi 1 Terbanggi Besar-Simpang Pematang sepanjang 100 km, Seksi 2 Simpang Pematang-Kayu Agung sepanjang 86 km.
Total panjang tol ini sepanjang 186 km, jalan tol ini memiliki 3 buah simpang susun, dan 21 buah jembatan. Biaya investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 22,135 triliun, sebesar Rp 12,431 triliun untuk biaya konstruksi. Tol ini rencananya bakal dibuka dengan tarif Rp 750 per km atau Rp 139.000 untuk menempuh perjalanan dari Terbanggi Besar-Kayu Agung.
Kayu Agung-Palembang-Tanjung Api Api
Jalan tol ini merupakan prioritas ketiga dari rangkaian jalan tol di Selatan Sumatera ini. Terbagi menjadi 3 seksi yakni seksi 1 Kayu Agung- Jakabaring sepanjang 34 km, seksi 2 Jakabaring-Musilindas sepanjang 34 km dan seksi 3 Musilandas-Betung sepanjang 44 km.
Jalan tol ini dirancang memiliki 10 buah simpang susun dan 7 buah jembatan. Biaya investasi yang diperlukan diperkirakan mencapai Rp 9,702 triliun. Untuk membiayai pekerjaan konstruksinya saja diperlukan Rp 8,712 triliun.
Jalan tol ini bakal dibuka dengan tarif sebesar Rp 900 per km atau Rp 100.000 untuk menempuh jalan tol sepanjang 111 km ini. Jalan tol ini adalah yang paling potensial untuk dilepas ke pihak swasta lantaran memiliki tingkat keuntungan investasi atau internal rate of return (IRR) yang paling besar mencapai 16,34%.
"Jadi kalau IRR-nya di atas 15% bisa dikatakan sangat menarik untuk dikerjakan swasta. Tingkat pengembalian lebih cepat karena biaya investasi lebih rendah," kata Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PUPR Djoko Mursito.
(dna/hen)
