Di pasar ini, buah impor dan lokal terpisah menjadi blok khusus. Karena sedang ramai berita soal apel berbakteri asal Amerika Serikat (AS), detikFinance mencoba menengok pertarungan apel impor dan apel lokal atau dikenal dengan Apel Malang.
Nur, seorang pedagang Apel Malang di Kramat Jati mengatakan, saat ini dagangannya sedang sepi. Soal Apel Malang, biasanya dia bisa menjual 100 karton per hari, untuk dikirim ke luar Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang penjualan Apel Malang sepi karena di luar daerah sedang ada musim buah lain. Tapi, serbuan apel impor di pasar ini juga luar biasa.
"Tampilan apel impor memang lebih menarik. Tidak tahu kenapa. Ada yang bilang pakai lapisan lilin, jadi lebih mengkilap. Selain itu, sepertinya kalau makan apel impor itu lebih bergengsi, karena makan apel luar negeri," imbuh Nur.
Padahal seperti diketahui, apel impor itu adalah apel yang 3 bulan dipetik di negara asalnya. Jadi perjalanan dari kebun di luar negeri hingga sampai di Indonesia memakan waktu 3 bulan. Tapi kok masih bisa terlihat segar dan mengkilap ya?
(dnl/hen)