Pasar ini telah ada sejak tahun 1970-an, waktu itu belum ada bangunan permanen. Namun pada Mei 2007 dibuat bangunan permanen yang mencakup 1151 kios. Namun semenjak menjadi pasar permanen, pasar ini seperti hidup segan mati tak mau, karena banyak kios yang kosong terutama di lantai teratas.
Kini, Pasar Santa jadi populer berkat hadirnya berbagai pelaku usaha kreatif di lantai paling atas yaitu lantai 3 lantai yang dahulu kosong. Di pertengahan 2014, sejumlah pelaku usaha kreatif yang menamakan diri sebagai komunitas kopi dan piringan hitam, mengisi 300-an kios yang dilelang karena sudah kosong selama bertahun-tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampanye dan promosi besar-besaran yang dilakukan oleh komunitas ini lewat berbagai sosial media berhasil menggugah perhatian masyarakat untuk menyambangi lokasi ini.
Kepopuleran Pasar Santa semakin meningkat setelah Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel bersama Menteri KUKM AAGN Puspayoga meresmikan pasar ini sebagai Pasar 'Gaul' Santa pada 1 November 2014.
Sejumlah artis pun ikut meramaikan tempat ini hingga sejumlah menteri ikut memanfaatkan tempat ini sebagai tempat pertemuan santai. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pernah ke pasar ini.
"Artis-artis juga suka ke sini. Ada Slank, ada macam-macam. Jokowi juga pernah ke sini. Makanya makin ramai," katanya.
Saat ini, sekitar 1151 kios yang tersedia di pasar ini sudah terisi penuh. "Asal ada yang kosong pasti langsung diisi. Banyak yang minat," kata Tomo.
Kondisi saat ini memang bertolak belakang dengan 7 tahun lalu, Tomo bercerita bahwa dari lantai 1 hingga lantai paling atas pasar ini nyaris kosong tanpa penghuni.
"Dipakai orang-orang yang nggak punya rumah tidur," katanya.
Bagian yang terisi hanya lantai bawah tanah yang diisi para pedagang sayur. Pasar Santa berdiri di tanah dengan luas 10.953 meter persegi. Sementara luas bangunan mencapai 7.328 meter persegi.
Saat ini, Pasar 'Gaul' Santa seolah terlahir kembali dan semakin ramai dikunjungi. Kondisi yang bersih pun membuat para pengunjung semakin betah berlama-lama ketika berkunjung ke pasar ini.
(dna/hen)