Ambisi Lion, Jadi Operator Halim dan Bikin Bandara di Banten

Ambisi Lion, Jadi Operator Halim dan Bikin Bandara di Banten

- detikFinance
Jumat, 20 Feb 2015 17:48 WIB
Jakarta - Lion Group berniat mengembangkan bisnisnya lebih lebar lagi. Tak hanya menjadi operator pesawat terbang, Lion juga ingin menjadi operator bandara.

Tak tanggung-tanggung, Lion tak hanya ingin mengelola bandara yang sudah ada tapi juga berniat membangun bandara baru di Lebak, Banten.

Lion mengemukakan niat membuka bandara baru itu di akhir 2014 lalu. Bandara ini rencananya dua kali lipat luasnya dari Bandara Soekarno-Hatta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang namanya pembangunan bandara sangat penting untuk membuat akses penumpang itu lebih mudah. Kami juga berencana membangun bandara di Lebak," ujar CEO Lion Group Rusdi Kirana usai acara pengiriman perdana pesawat Air Bus A320ceo untuk Batik Air di Toulouse, Prancis, Rabu 12 November 2014.

Menurut Rusdi, pihaknya sudah mendapatkan izin prinsip dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk membangun bandara di Lebak itu. Tanah seluas 4.000 hektar saat ini sedang dalam proses akuisisi. Namun, Rusdi tak menyebutkan lokasi detil bandara tersebut serta berapa nilai investasinya.

Di lahan bandara yang tahun depan ditargetkan mulai diratakan tanahnya itu akan dibangun empat landasan (runaway). Salah satu landasannya akan dikhususkan untuk pesawat super jumbo Air Bus A380.

Untuk menjangkau bandara, Rusdi mengatakan, bisa memakai kereta api dari berbagai stasiun di Jakarta. Dengan kereta api itu, waktu perjalanan ke bandara lewat jalur darat bisa dipangkas sekitar 80%. Rusdi memang dikabarkan sudah meninjau jalur kereta api ke Lebak beberapa waktu yang lalu.

Tak hanya bandara dan sarana transportasi, Lion Air juga akan membangun pusat grosir di dekat bandara itu. Sehingga, orang dengan mudah berbelanja barang tanpa harus membuang waktu dan tenaga.

Kabarnya, Rusdi sudah mengutarakan wacana pembangunan bandara ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bandara baru ini diprediksi bisa rampung dalam empat tahun ke depan.

Rencana lain yang sudah lebih awal disampaikan Rusdi adalah, menjadi operator Bandara Halim Perdanakusuma. Anak usaha Lion Group, PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), dimenangkan oleh Mahkamah Agung (MA) sebagai pengelola resmi bandara yang terletak di Jakarta Timur ini.

MA pun sudah memerintahkan Induk Koperasi TNI AU (Inkopau) dan PT Angkasa Pura II (AP II), untuk mengosongkan aset penerbangan sipil di Bandara Halim.

Lion Air pun sudah mengajukan proses perizinan sebagai Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) kepada regulator. Saat ini, izin tersebut sedang dipenuhi atau dilengkapi oleh maskapai milik pengusaha Rusdi Kirana tersebut.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads