Wati, seorang pengusaha warteg kecil di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan mengatakan, dirinya meminta pemerintah pimpinan Joko Widodo (Jokowi) untuk peka, dan cepat menyelesaikan masalah tersebut.
"Saya menggunakan elpiji 12 kg, yang harganya naik menjadi Rp 140 ribu per tabung. Saya ingin beralih ke elpiji 3 kg, namun jarang ada barangnya. Jadi masih pakai yang 12 kg. Satu tabung 12 kg itu untuk 1 sampai 2 hari, karena kita masaknya banyak," tutur Wati kepada detikFinance, Selasa (24/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang pemerintah harus lebih peka. Soalnya ini beras ikut-ikutan naik, biasanya jarang naik banyak seperti sekarang. Biasanya yang naik cabai atau tempe saja, ini sekarang beras ikutan," ujar Wati.
"Pemerintah harusnya peka ada apa ini. Kalau harga naik semua, bangkrut dong kita," curhat Wati.
(dnl/hen)