Menhub (Kembali) Luncurkan Railbus 'Batara Kresna' Rute Solo-Wonogiri

Menhub (Kembali) Luncurkan Railbus 'Batara Kresna' Rute Solo-Wonogiri

- detikFinance
Rabu, 11 Mar 2015 10:22 WIB
Solo - Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, pagi ini meresmikan beroperasinya kembali railbus 'Batara Kresna' jurusan Solo-Wonogiri. Peresmian kali ini adalah yang kedua kalinya, karena pada Juli 2011 lalu, Menhub saat itu Freddy Numberi juga telah meresmikan pengoperasian kereta yang sama, namun setelah itu dikandangkan lagi.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, peluncuran kembali railbus ‘Batara Kresna’ pada tanggal 11 Maret, dinilai sebagai hari istimewa dan mempunyai arti khusus bagi bangsa Indonesia. Selanjutnya, pemerintah akan memberikan subsidi operasional Rp 9 miliar hingga 31 Desember 2015.

Railbus adalah kereta buatan PT INKA Madiun, terdiri dari satu rangkaian dengan tiga gerbong dengan kapasitas 160 orang, berkecepatan maksimum 100 km/jam dengan tenaga output sebesar 560 KW, yang dibangkitkan dari mesin yang dipasang di rangka bawah. Program pengadaannya dilaksanakan melalui DIPA dalam dua tahap yaitu, tahap pertama di 2009 dan tahap kedua di 2010, dengan total biaya Rp 16 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kereta ini pernah diresmikan pada 26 Juli 2011, oleh Freddy Numberi. Namun kereta itu selanjutnya kembali dikandangkan, karena biaya tiketnya dinilai terlalu tinggi.

Jonan juga pernah memutuskan mengandangkan railbus Batara Kresna sewaktu menjabat Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pendapatan dari tiket penumpang tidak mencukupi untuk menutup biaya operasional. KAI menganggap proyek railbus tersebut sebagai proyek gagal yang dibuat tanpa perencanaan matang.

"Kalau tidak ada PSO (public service obligations/subsidi) ya tiketnya harus dijual dengan harga normal. Kalau harga normal mahal sekali Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per seat. Apa laku?", ujar Jonan di Solo pada (5/7/2014).

Saat itu, Jonan juga menegaskan tidak akan ada kereta kereta pengganti tersebut. Jonan justru menanyakan tujuan awal dibuatnya kereta api tersebut. Dia bahkan menilai proyek pengadaan railbus tersebut kurang perencanaan.

"Coba deh tanya yang bikin, kenapa dulu ada railbus. Dulu itu bikinnya dipikir apa nggak operasinya? Tanyakan yang bikin. Waktu itu saya belum ada di KAI," kata Jonan saat itu.

(mbr/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads