"Semalam (kemarin) saya teken MoU dengan Gubernur Jabar soal Pelabuhan Cirebon," kata Lino saat berkunjung ke kantor detik.com, Rabu (18/3/2015).
Ia mengatakan pembangunan Pelabuhan Cirebon ditargetkan bisa dimulai tahun ini tanpa anggaran APBN. Rencananya akan ada reklamasi seluas 60 hektar untuk pelabuhan baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lino mengaku telah menyampaikan informasi MoU antara IPC dengan pemerintah provinsi Jawa Barat kepada para menteri, termasuk menteri perhubungan.
Selama ini rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya penuh kontroversi. Selain terlalu berdekatan dengan Pelabuhan Tanjung Priok, lokasi Pelabuhan Cilamaya berdekatan dengan aset minyak dan gas (migas) PT Pertamina (Persero).
Ia mengatakan sebelum lahirnya gagasan pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Japan International Coorporation Of Agency (JICA) sempat melakukan studi pembangunan penopang Tanjung Priok di Bojonegara, Banten.
Rekomendasi pembangunan pelabuhan baru di Banten dianggap kurang tepat, karena sentra-sentra industri justru ada di timur Jakarta. Lokasi calon Pelabuhan Bojonegara sejauh 120 km dari Jakarta. Sehingga tak akan efisien sebagai sebuah pelabuhan.
"Bojonegara rekomendasi Jepang tahun 1990-an," katanya.
Pada 2009, ia membatalkan rencana pembangunan pelabuhan baru di Bojonegara, Banten. Kemudian, akhirnya muncul lah gagasan pembangunan Pelabuhan Cilamaya.
"Cilamaya itu idenya dari saya. Ketika saya masuk (Pelindo II) 2009," katanya.
(hen/hds)