Naning mengungkapkan, untuk kebutuhan dasar seperti membuang kotoran di toilet saja orang Indonesia rata-rata menghabiskan air 10-12 liter/hari/orang. Di negara seperti Singapura, Australia, hingga Arab Saudi hanya 4,5 liter/hari/orang.
"Sampai 12 liter kan konyol, kita boros air. Mulai sekarang bangsa kita sudah harus berpikir. Masa untuk kebutuhan gelontoran, bersihkan kotoran, butuh 12 liter air," kata Naning saat ditemui di acara Expo Clean & Laundry 2015 di Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/03/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana (luar negeri), sekali tekan keran cuma 3 detik pakai sensor itu kita bisa hemat berapa," imbuhnya.
Selain itu, rata-rata penggunaan air bersih di dalam toilet oleh orang Indonesia cukup besar. Per hari bisa mencapai 200 liter air bersih. Lebih besar dibandingkan Singapura, Australia, dan Arab Saudi yang 145 liter.
"Bayangkan, 200 liter untuk masak, cuci baju, mandi, dan membuang kotoran. Jadi harus bisa dikurangi. Negara lain bisa 145 liter/hari, kita 200 liter," tuturnya.
Naning mengajak masyarakat Indonesia berhemat air bersih mulai dari sekarang. Bila tidak, bisa saja Indonesia akan kekurangan air bersih.
"Ambil air wudhu buka air besar-besar, itu kan air bersih seharusnya bisa recycle. Kita tidak pernah memikirkan hal-hal sederhana. Laundry air bilasan terakhir itu kan masih bagus, seharusnya bisa digunakan untuk merendam kembali. Dengan begitu kita bisa saving 20 liter air. Kalau tidak kita akan kehabisan air," keluh Naning.
(wij/hds)











































