Jepang dan China 'Rebutan' Proyek Kereta Cepat, Luhut Ibaratkan RI Seperti Gadis

Jepang dan China 'Rebutan' Proyek Kereta Cepat, Luhut Ibaratkan RI Seperti Gadis

- detikFinance
Senin, 27 Apr 2015 15:21 WIB
Jakarta - Dua negara raksasa di Asia yaitu Jepang dan China saling berebut untuk membangun proyek kereta cepat di Pulau Jawa. Hal tersebut dianggap menguntungkan bagi Indonesia.

Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, minat investor asing membangun infrastruktur di Indonesia terutama kereta cepat tentunya bagus bagi Indonesia.

"Bagus dong. Kalau satu gadis direbutkan banyak orang kan gadisnya tinggal milih mana yang disuka," ujar Luhut ditemui usai acara Tropical Landscape Summit bertema A Global Investment Opportunity. Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (27/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengatakan, sampai saat ini pemerintah belum menentukan siapa investor yang akan menggarap proyek kereta cepat di Pulau Jawa, termasuk untuk Jakarta-Bandung maupun Jakarta-Surabaya.

"Kita-kira begitu (belum ditentukan), kan masih banyak waktu. Jepang sendiri sudah siap bangun high speed train antara Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya," tutupnya.

Seperti diketahui, pemerintah baru akan memutuskan siapa investor yang membangun kereta-cepat pada Desember alasannya karena, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberi waktu kepada investor China untuk menyelesaikan Feasibility Study (FS) kereta cepat Jakarta-Surabaya yang akan sebelum Desember.

Sementara Jepang telah menyelesaikan FS proyek kereta cepat sejak tahun lalu.

(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads