"Di tengah area genangan waduk itu ada sebuah pulau yang berisi kera dan satwa lain seperti burung karena hutannya cukup lebat. Pulau itu sekarang difungsikan sebagai objek wisata," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Bobby Prabowo kepada detikFinance, Selasa (12/5/2015).
Pulau yang ada di tengah Waduk Jatibarang sengaja dipertahankan keberadaannya, selain karena kekayaan satwa yang ada, juga karena punya riwayat sejarah yang sangat dekat dengan warga Semarang, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu ada sejarah yang sangat dekat dengan masyarakat. Pulau itu kan tempat Sunan Kalijaga mencari soko guru untuk mendirikan Masjid Agung Demak. Dan Goa Kreo iti tempat bertapa Sunan Kalijaga, jadi kita pertahankan itu," ujar Bobby.
Pulau ini juga masih menyimpan satwa liar sekitar 400-an kera ekor panjang yang konon merupakan satwa yang membantu Sunan Kalijaga dalam usahanya membawa soko guru tersebut.
"Konon kera-kera itu yang membantu Sunan Kalijaga membawa soko guru itu. Alasan pulau ini dipertahankan juga agar habitat alami kera-kera ini tidak hilang. Jadi kekayaan alam dan sejarahnya kita pertahankan," katanya.
Keberadaan pulau dipadu dengan hamparan air yang menggenangi area waduk menjadi kombinasi pemandangan yang indah dan memanjakan mata. Melengkapi keberadaannya, Kementerian PUPR membangun jembatan penghubung dari tepi waduk menuju pulau tersebut.
Jembatan yang dibangun ini adalah akses satu-satunya menuju pulau 'Kera' yang saat ini menjadi objek wisata di antara hamparan perbukitan.
"Objek wisatanya sendiri dikelola oleh Pemda. Kementerian PUPR hanya membangun lalu menghibahkannya ke Pemerintah Daerah," katanya.
Bobby menceritakan, untuk mencapai lokasi tersebut, di tepi waduk terdapat area parkir cukup luas untuk kendaraan roda empat mau pun roda dua. Dari lokasi ini pengunjung berjalan menuju jalan setapak yang disambut dengan sebuah tugu bertuliskan Waduk Jatibarang.
"Dari sini lalu jalan menurun melalui tangga yang terhubung dengan jembatan tadi. Setiap akhir pekan pasti ramai karena pemandangannya bagus," katanya.
Dengan keberadaan waduk ini, ia mengharapkan, selain memberi manfaat penanggulangan banjir Kota Semarang, juga bisa menjadi sumber kegiatan ekonomi masayarakat sekitar dari sektor pariwisatanya. Waduk ini menelan investasi sekitar Rp 655 miliar yang didanai oleh lembaga keuangan JICA dari Jepang.
(dna/hen)











































