Pearl Oil Mulai Berproduksi

Jakarta - Pearl Oil yang mengoperasikan Lapangan minyak Mengoepeh di Kabupaten Tebo, Jambi pada Rabu (16/2/2005) memulai produksi perdananya dengan tingkat produksi awal 310 barel per hari (bph). Namun diperkirakan produksinya bisa meningkat secara bertahap hingga mencapai 4.000 bph mulai 2006.Menurut penjelasan dari BP Migas, Lapangan Mengoepeh yang ditemukan pada Desember 1996 sudah mulai berproduksi pada 22 Desember 2004 lalu dengan tingkat produksi awal 310 bph. Pada awalnya, ladang minyak Mengoepeh ini dioperasikan oleh ConocoPhillips. Namun pada Februari 2004 kepemikikannya dialihkan ke Pearl Oil (Tungkal) Ltd.Sementara pencapaian target 4.000 bph pada 2006 akan dilakukan melalui dua tahap. tahap pertama adalah tahap temporary processing/production facilities yang digunakan untuk memperoduksi satu sumut yakni Mengoepeh 7. Dan karena sifat minyak mengoepeh yang mudah beku, maka selanjutnya minyak ini akan dicampur dengan minyak dari lapangan Bajubang. Selanjutnya minyak ini akan diangkut dengan truk ke fasilitas penyimpanan di Tempino untuk dipompakan ke Plaju. Keseluruhan proses ini memakan waktu antara 6-10 bulan.Tahap kedua adalah tahapan full development yang diharapkan bisa direalisasikan pada April 2005. Tahapan ini meliputi pembangunan fasilitas proses produksi, power plant dan fasilitas blending serta transportasi minyak mentah dengan kapasitas produksi sekitar 5000 bph. Seluruh fasilitas ini selanjutnya akan digunakan untuk mendukung operasi produksi Lapangan mengoepeh selama 15 tahun. Deputi Operasi BP MIgas Trijana Kartoatmodjo menyambut baik produksi minyak pearl oil ini karena bisa menambah produksi nasional hingga sesuai target sebesar 1,078 juta bph."Tambahan produksi ini memiliki arti penting untuk membantu mempertahankan pendapatan negara dari sektor migas maupun dalam upaya mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen migas," demikian Trijana Kartoatmodjo. (qom/)