Di depan para tamu undangan, JK mengapresiasi Langkah PT Angkasa Pura I (AP I) yang membangun dan membiayai proyek perluasan terminal penumpang dengan ukuran hingga 20 kali dari ukuran terminal sekarang.
Ukuran terminal saat ini hanya 6.641 m2 sedangkan saat beroperasi luas terminal mencapai 125.000 m2. Meski sempat memuji, JK meminta agar pembangunan bandara yang mengadopsi desain perhiasan 'diamond' ini tidak meniru konsep awal Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK menyebut pengembangan bandara yang terpenting ialah fungsi, karena pertumbuhan penumpang dan pesawat terus meningkat sering pertumbuhan ekonomi sehingga membutuhkan ruangan luas. Ia lebih sepakat bila terminal keberangkatan dibuat sangat nyaman karena penumpang akan menunggu dalam waktu lama sebelum terbang.
"Terminal (keberangkatan dan kedatangan) punya fungsi beda. Tiba ingin keluar cepat keluar bandara maka desain dibuat lebih baik agar cepat keluar. Tapi Jika ingin terbang, dibuat ruang tunggu yang nyaman seperti banyak tempat makan, minum dan belanja. Jangan bosan untuk duduk. Kenapa bandara sudah seperti mal karena untuk kurangi kebosanan menunggu," ujarnya.
Pengembangan bandara baru tersebut nantinya kan diselesaikan dalam waktu 2 tahun ke depan. Artinya pada 2017, terminal baru Bandara Syamsudin Noor bisa beroperasi. Proyek pengembangan bandara senilai Rp 2,3 triliun tersebut nantinya mampu menampung 10 juta penumpang per tahun.
(feb/hen)