Ini Gaya Menteri Basuki Saat Blusukan di Jalur Trans Papua

Ini Gaya Menteri Basuki Saat Blusukan di Jalur Trans Papua

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 19 Mei 2015 16:20 WIB
Jakarta - Pembangunan‎ Jalan di Papua dan Papua Barat masih membutuhkan Rp 12,5 triliun selama 5 tahun sampai 2019. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat melakukan blusukan ke rute Trans Papua pada 8-12 Mei 2015 lalu.

Di Kota Jayapura, Papua, Menteri PU dan Basuki mendampingi Presiden Joko Widodo telah meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) Jembatan Holtekamp sepanjang 733 meter.

Sedangkan di Papua Barat, Menteri Basuki Hadimulyono melakukan perjalanan panjang sekitar 5 jam dari Kabupaten Manokwari ke Kabupaten Pegunungan Arfak. Dengan kendaraan roda empat dobel gardan 4x4, Basuki mengendarai langsung mobil dan melibas jalan-jalan berbatu di salah satu ruas Trans Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mencoba kawasan yang bergunung-gunung di ketinggian sekitar 2.800 meter di atas permukaan laut, Menteri Basuki mengendarai sendiri kendaraan melewati kondisi jalan yang baru dibuka, menyeberangi sungai-sungai kecil, dan lembah-lembah yang curam.‎

Ada alasan khusus mengapa langkah ini dipilihnya untuk memantau langsung lokasi yang akan menjadi jaringan jalan Trans Papua tersebut.

"Nggak cukup kita datang dan hanya melihat. Kita harus rasakan sendiri kondisi jalanannya, kondisi batuannya. Bagaimana kontur naik turun topografinya‎. Kalau naik udara hanya kelihatan garis lurus‎," kata Basuki kepada detikFinance di ruang kerjanya, Kantor Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Senin (18/5/2015).

Basuki mengatakan, langkah ini pun akan dilakukannya juga saat memantau selama proses pekerjaan bahkan hingga jalan Trans Papua tersebut telah selesai.

"Bahkan setelah jadi pun kita harus rasakan sendiri jalanannya benar bisa dilewati atau tidak. Tidak bisa hanya terima laporan lalu dianggap pekerjaan beres," katanya.

Ia mengatakan, langkah ini harus dilakukan seluruh pekerja bidang konstruksi termasuk pegawai di Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. "Yang namanya pegawai ke PU-an ya harus tahu lapangan. Nggak bisa hanya diam di kantor saja," katanya.

(dna/hen)

Hide Ads