Pekan ini, Hamburg menjadi tuan rumah International Association of Ports and Harbours (IAPH) 2015 World Port Conference (WPC) yang ke-29. Sebagai tuan rumah, HPA menggelar forum terbesar bidang pelabuhan di dunia yang berlangsung di Congress Center Hamburg (CCH) 1-5 Juni 2015.
Konsulat Jenderal Indonesia di Hamburg, Sylvia Arifin mengatakan selama ini Pelabuhan Hamburg sering dijuluki sebagai pintu gerbang menuju dunia atau gateway to the world.
Alasannya karena pelabuhan yang memiliki luas 7.200 hektar ini merupakan pelabuhan pengumpul atau hub untuk alur perdagangan berbagai komoditi dunia. Pelabuhan Hamburg punya kapasitas hingga 9,7 juta Teus (kontainer) per tahun.
"Pelabuhan Hamburg sebagai pelabuhan tersibuk di Eropa setelah Pelabuhan Rotterdam dan bersaing dengan Pelabuhan Antwerp (Belgia) di posisi 2 atau 3 (di Eropa)," kata Sylvia dalam sebuah acara makan malam di KJRI Hamburg, Minggu (31/5/2015).
Sylvia mengatakan selain Pelabuhan Hamburg, Jerman juga punya pelabuhan besar lainnya yaitu Pelabuhan Bremen, sebagai pelabuhan terpenting ke-2 di Jerman dalam hal perdagangan.
"Pelabuhan Kiel yang merupakan ibu kota Schleswig-Holstein menempati peringkat ketiga," katanya.
Selain pelabuhan-pelabuhan tadi, ada juga pelabuhan lain yang menjadi urat nadi ekonomi Jerman, yaitu Pelabuhan Rostock. Pelabuhan Rostock dan Hamburg punya keunggulan karena bisa disinggahi kapal pesiar besar, dan memiliki pembangkit listrik tenaga angin.
Juga ada Pelabuhan Niedersachsen yang merupakan pintu masuk komoditi biji-bijian dan bahan pangan ke Eropa. Niedersachsen yang merupakan negara bagian dari Jerman punya keunggulan lain yaitu adanya industri otomotif yaitu pabrik Volkswagen.
(Angga Aliya/Angga Aliya)