Ajakan itu disampaikan Dubes saat pidato sambutan pada Indonesia Investment and Trade Day (IITD) 2015 di Hotel Hyatt Regency, Mexico City, pada 28 Mei 2015.
"Sejalan dengan komitmen pemerintah baru, Indonesia menawarkan sejumlah keuntungan bagi investor asing," ujar Dubes sebagaimanan disampaikan kepada detikfinance Minggu malam atau Senin (1 Juni 2015) WIB.
Menurut Dubes, keuntungan-keuntungan tersebut antara lain perbaikan dan peningkatan infrastruktur, pelayanan publik terintegrasi, bersih dan transparan, serta luasnya sektor potensial investasi dan perdagangan.
"Indonesia adalah gerbang ke pasar ASEAN dan komunitas ASEAN akan memberi nilai tambah bagi hubungan bilateral perdagangan dan investasi Indonesia-Meksiko," imbuh Dubes.
Dikatakan bahwa hubungan perdagangan bilateral kedua negara semakin dinamis dengan volume tahun lalu menembus angka US$ 1,04 miliar (2014). Ekspor Indonesia ke Meksiko US$ 850,87 juta, sebaliknya impor Indonesia dari Meksiko US$ 187,46 juta atau surplus di pihak Indonesia sebesar US$ 663,41 juta.
Sedangkan nilai investasi akumulatif Indonesia di Meksiko mencapai US$ 2,1 juta. Walaupun terus meningkat, namun angka-angka tersebut belum menunjukkan potensi yang dimiliki oleh kedua negara.
"IITD 2015 dimaksudkan untuk mendorong investasi Meksiko ke Indonesia dan meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara," demikian Dubes.
Sementara itu pembicara utama Direktur Jenderal ProMexico Dubes Francisco N. González Díaz dalam keynote speechnya mengatakan bahwa volume perdagangan bilateral kedua negara meningkat sebesar 10% dalam satu dasawarsa terakhir.
"Terdapat peluang untuk kemitraan lebih solid di masa mendatang. Meksiko melihat sektor pertanian dan alat medis sebagai sektor utama yang memiliki peluang besar bagi perdagangan di Meksiko maupun di kawasan," terang González Díaz.
González Díaz mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu prioritas bagi penguatan hubungan dengan Meksiko.
"Untuk itu Meksiko akan segera merealisasikan pendirian perwakilan ProMexico di Indonesia untuk mendukung penguatan hubungan kedua negara," pungkas González Díaz.
IITD 2015 diikuti oleh sekitar 20 pengusaha dari Indonesia dan 90 pengusaha dari Meksiko.
Pada sesi pertemuan one-on-one mengemuka bahwa sektor yang paling diminati adalah sektor gas dan energi, transportasi, keuangan, otomotif, infrastruktur, kedirgantaraan, serta makanan dan minuman.
Beberapa perusahaan Meksiko, menurut keterangan Sekretaris II Febby Fahrani, menyampaikan minat untuk berinvestasi dan melakukan kerjasama ekspor-impor serta kemungkinan untuk berinvestasi.
"Pengusaha kedua negara dalam IITD 2015 ini menyampaikan optimismenya untuk mempererat kerjasama ekonomi," demikian Febby.
Sebelumnya pada sesi diskusi IITD 2015 bertema “New Government, New Hope: Indonesia´s Trade, Investment and Macroeconomic Policy” dipaparkan mengenai reformasi kebijakan dan upaya perbaikan di berbagai sektor industri untuk mendukung penyerapan investasi asing di Indonesia.
Pembicaranya Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementerian Perdagangan RI dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di New York.
Sesi kedua, “Investment and Trade Opportunities between Indonesia and Mexico”, menampilkan pembicara dari kalangan dunia usaha antara lain PT. Pertamina, IPTN North America dan PT. Toba Surimi, dari Meksiko adalah Kidzania, FOPLAM Meksiko, dan Kamar Dagang Meksiko (COMCE).
Pada sesi ini wakil-wakil dari perusahaan menyampaikan profil perusahaan serta produk yang memiliki peluang untuk diekspor dan peluang kerjasama. Juga ada berbagi pengalaman dan success story dalam melakukan bisnis dengan Indonesia. (Eddi Santosa/Eddi Santosa)