"Kupang sendiri kita melihat potensi penggemukan sapi potong luar biasa. Selama 12 tahun bergerak di bidang ternak, saat ini kami Induk KUD sudah melakukan penggemukan sapi 3.000-5.000 ekor, Beijing Zhong Shang sangat tertarik ikut dan dekat dengan kami," ungkap Ketua Umum Induk KUD Herman YL Wutun saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Herman menuturkan Beijing Zhong Shang sudah menyiapkan sejumlah dana segar untuk berinvestasi di usaha penggemukan sapi di Kupang. Dipilihnya Kupang karena memiliki populasi sapi yang cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Kupang, sejumlah daerah juga dibidik Beijing Zhong Shang untuk mengembangkan dan memperlebar bisnis penggemukan sapi di dalam negeri. Seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali hingga Yogyakarta.
"Di NTB juga potensi sapi luar biasa. Saya sampaikan ke Beijing Zhong Shang dan mereka tertarik. Ada juga Bali dan Yogyakarta yang juga potensial. Saya kira ini butuh dana dan saya bilang Anda punya pasar, teknologi dan modal kuat sedangkan kami punya SDA (Sumber Daya Alam) petani dan tenaga kerja. Mari kita kombinasikan untuk memberikan manfaat program pemerintahan," tuturnya.
Setelah kerjasama ini ditandatangani, ada beberapa pilot project yang akan dilakukan antara Induk KUD dan Beijing Zhong Shang. Nantinya sapi-sapi hasil penggemukan di Kupang akan disuplai ke seluruh wilayah di Indonesia khususnya DKI Jakarta yang memiliki tingkat permintaan daging sapi yang cukup tinggi.
"Saya pernah bertemu dengan PD Dharmajaya (BUMD rumah pemotongan hewan di Jakarta). Saya pikir kebutuhan daging sapi di Jakarta cukup tinggi," cetusnya.
(wij/hen)











































