JK Tak Puas Perputaran Bisnis Batik Hanya Naik 50%

JK Tak Puas Perputaran Bisnis Batik Hanya Naik 50%

Maikel Jefriando - detikFinance
Rabu, 24 Jun 2015 13:15 WIB
Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan makin populernya batik di Tanah Air hingga internasional dibarengi dengan geliat bisnis perbatikan. Dalam 5 tahun terakhir telah terjadi kenaikan bisnis batik sekitar 50% dari Rp 4 triliun menjadi Rp 6 triliun.

JK mengatakan, penggunaan batik saat ini sudah mencakup semua kalangan dari lurah hingga presiden. Bahkan para pramugari maskapai penerbangan internasional seperti Singapore Airlines, Malaysia Airlines, hingga Garuda Indonesia memakai batik.

Menurut JK pasar batik makin meluas, namun ada tantangan yang harus dihadapi para pelaku batik nasional yaitu meningkatkan produksi. Meski bisnis batik di dalam negeri naik namun perlu ditingkatkan lebih besar lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2010 produksinya senilai Rp 4 triliun, hari ini Rp 6 triliun. Harusnya musti lebih tinggi lagi. Karena satu orang punya batik satu kodi," kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) di Gelaran Batik Nasional (GBN)β€Ž di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2015).

Menurut JK, penggunaan batik saat ini relatif lebih fleksibel. Hal ini berdampak pada tingkat permintaan dibandingkan produk pakainnya lainnya.

"Batik sudah menjadi pakaian. Bisa kapan saja. Pagi siang malam. Digunakan untuk acara apa saja. Batik bisa 3 hari tanpa cuci. Kalau baju putih gak bisa. Tinggal kasih harum-harum selesai itu barang," katanya.

Ia juga mengatakan batik memiliki kualitas dan harga yang beragam. Harga batik ada yang dijual Rp 25.000 sampai Rp 25 juta per potong.

"Dibutuhkan kreatifitas.β€Ž Karena anak muda tidak mau gunakan batik dengan model seperti saya. Harus dengan motif yang menarik. Kalau tidak kreatif maka kita bisa kalah dengan China," kata.

Dalam kesempatan itu JK menyampaikan pantun soal batik.

Bersama ke sawah mencari itik
Di masak untuk bulan puasa
Tiap hari memakai indahnya batik
Untuk menghormati karya leluhur bangsa

(mkl/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads