Indonesia banyak memiliki kawasan habitat Ikan Sidat (Anguilla spp) yang bentuknya mirip ular atau belut. Di habitat aslinya, seperti di sungai-sungai di Papua, ikan sidat bisa memiliki berat hingga 10 kg/ekor dengan diameter seukuran paha orang dewasa.
"Yang budidaya itu besarnya bisa 2-3 kg/ekor. Sebesar paha saya, sidat berukuran raksasa bisa mencapai berat 7-10 kg/ekor tetapi itu sidat liar bukan budidaya," kata Instruktur Balai Diklat Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Banyuwangi Dian Tugu kepada detikFinance di sela-sela pameran perikanan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015).
Sidat berukuran raksasa banyak dijumpai di Indonesia bagian timur seperti Papua dan Maluku. Jenisnya adalah sidat Marmorata atau Anguilla Marmorata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, pasar sidat raksasa jenis Marmorata ini tidak terlalu banyak. Hal ini karena kandungan protein, vitamin A, DHA (Decosahexaenoic acid), dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) cukup rendah.
"Kandungannya masih unggul di sidat Bicolor," tekannya.
Bahkan masyarakat Maluku tidak berani mengkonsumsi sidat raksasa jenis Marmorata. Sidat Marmorata dijadikan hewan suci dan penuh cerita mistis karena sering menghilang dari sungai.
"Di daerah Maluku ada mitos ikan ini gaib, hanya mereka tidak paham secara ilmiah. Di daerah sungai besar, ikan ini menghilang begitu saja. Padahal mereka migrasi ke laut yang dalam untuk kawin. Untuk kawin bisa diumur 3-5 tahun," katanya.
(wij/hen)