Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro hari ini merombak pejabat eselon I di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ada 4 posisi pejabat eselon I yang dirotasi dan 3 merupakan pejabat baru yang memperoleh promosi.
Dari 4 pejabat yang dirotasi, ada 1 orang yang telah 9 tahun menduduki posisi Dirjen yang sama, bahkan sejak Direktorat tersebut berdiri.
Pria ini adalah Hadiyanto, yang sejak 2006 menjadi Dirjen Kekayan Negara. Posisi Hadiyanto akhirnya diganti, dan dia menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadiyanto dirotasi menjabat Sekjen Kemenkeu menggantikan Kiagus Ahmad Badarudin. Pada posisi baru ini, Bambang menyebut Hadiyanto memegang peran penting dalam hal hubungan kelembagaan dan pengelolaan sumber daya manusia di Kemenkeu.
"Tugas sensitif SDM, organisasi, hubungan antar lembaga. Pak Hadiyanto perbaikan di tubuh Sekjen," sebutnya.
Sementara Badarudin dipercaya mengisi posisi Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkeu. Sebagai pengawas internal, Badarudin diminta melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran dalam penggunaan anggaran di internal Kemenkeu.
"Ada indikasi pelanggaran, bisa diamankan tingkat awal dan dilakukan penindakan daripada diamankan atau diketahui lebih dahulu oleh pihak luar," jelas Bambang.
Vicentius Sonny Loho yang sebelumnya menjabat posisi Irjen Kemenkeu, dipercaya menjabat posisi Dirjen Kekayaan Negara. Bambang meminta Sonny lebih fleksibel dalam menjalankan tugasnya, karena Sonny lama berkecimpung di dalam tugas pengawasan.
Sonny juga diminta mempercepat dan mengawal proses merger PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
"Kepada Pak Sonny, ini kekayaan negara. Ini ada unsur entreprenuer maka unsur auditor perlu dilonggarkan," ujarnya. (feb/dnl)