Tas Kulit Buaya Liar Dihargai Hingga Puluhan Juta Rupiah

Tas Kulit Buaya Liar Dihargai Hingga Puluhan Juta Rupiah

Lani Pujiastuti - detikFinance
Sabtu, 04 Jul 2015 17:10 WIB
Jakarta -

Pameran Sepatu, Kulit & Fesyen (SFK) 2015 menyuguhkan berbagai produk kulit berbahan kulit sapi, kambing, domba, ular hingga buaya. Gelar SFK kali ini mengusung tema 'Merek Indonesia Mendunia' yang berlangsung 1-5 Juli 2015 di JCC, Jakarta Pusat.

Salah satunya adalah produk-produk berbahan kulit buaya muara atau liar yang dibuat oleh 'Argo Boyo'. Joko Tri, sang pemilik 'Argo Boyo' memamerkan produk mulai dari gantungan kunci, ikat pinggang, sepatu, tas seharga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Produk-produk ini merupakan karyanya bersama 15 orang karyawan di sentra usahanya yang berlokasi di Timika, Papua. Tri yang berasal dari Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, memilih Timika sebagai sentra usahanya karena seluruh bahan baku kulit buaya diperolenya dari Papua.

"Bahan baku kulit buaya muara saya dapat dari buaya liar maupun penangkaran di Papua. Buaya liar di Papua banyak dijumpai di sawah dan danau," ungkapnya kepada detikFinance di acara Gelar SFK 2015 di JCC, Jakarta, Sabtu (4/7/2015)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahan baku kulit buaya muara di Indonesia banyak terdapat di pedalaman Kalimantan dan Papua. "Di Papua dan Kalimantan, buaya masih hidup liar. Penduduk Timika menjadikan berburu buaya sebagai mata pencaharian," tuturnya.

Menurutnya kulit buaya liar harganya lebih murah daripada kulit buaya hasil dari penangkaran. "Buaya yang ditangkar kan perlu dikasih makan daging setiap hari, tapi beberapa perajin juga punya penangkaran," imbuhnya.

Tri mengaku, usaha yang dijalankannya bersama pamannya sejak 20 tahun ini bermula dari ketidaksengajaan. "Dulu di Papua, paman saya kerja sewa CD film dari rumah ke rumah. Salah satu pelanggannya adalah perajin kulit buaya. Akhirnya beralih jualan produk dari kulit buaya sampai besar seperti sekarang," katanya.

Usaha yang dirintis pamannya dimulai dari nol, dengan menjual barang orang lain, hingga saat ini punya alat dan karyawan sehingga bisa produksi sendiri.

Tri membuat berbagai produk kulit yang dijual dengan harga terjangkau dari bahan kulit 2-3 ekor buaya "Gantungan kunci Rp 100.000, dompet Rp 300.000, tas Rp 2-3 jutaan, sepatu Rp 1-2 juta, hingga tas golf Rp 27 juta," jelasnya.

Ia mengaku, bahan baku kulit buaya tidak mampu tersedia setiap saat dalam jumlah banyak. Selain itu, harganya pun mahal sehingga wajar menurutnya jika harga produk kulit buaya lebih mahal dari kulit sapi maupun domba.

"Harga kulit buaya mentah belum disamak per inchi Rp 35.000, sesudah disamak termasuk dicat, harganya menjadi Rp 175-200.000," katanya.

Pasar produk kerajinan dari kulit buaya masih di dalam negeri. Ia belum berani merambah pasar manca karena kendala ketersediaan bahan baku dan kebijakan di luar negeri terkait konservasi buaya.

"Kalau yang diekspor buaya liar, ada negara yang menolak," jelasnya.

Selain itu, produsen lokal belum mampu menandingi teknologi yang dimiliki produsen asing seperti Amerika Serikat. "Kita kalah di teknologi proses penyamakan kulit, mulai dari obat hingga mesin. Anehnya, barang dari luar dan dihargai selangit dengan merek ternama malah baru orang kita mau beli," ujar Tri.

Meski demikian, produknya digemari para turis manca negara seperti dari Taiwan, Korea, dan China. Selama pameran, Tri menawarkan diskon untuk tas sebesar 20% lalu dompet dan ikat pinggang 10%.

Gelar Sepatu, Kulit & Fesyen Produksi Indonesia 2015 kembali digelar bagi para para pecinta produk kulit. Pameran yang dihelat di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) ini berlangsung pada 1-5 Juli 2015.

Ajang pameran produk para produsen kulit, produk kulit, tekstil, dan produk tekstil ini melayani pengunjung mulai pukul 10.00-20.00 WIB. Pada hari ke-4 pameran, pengunjung tidak henti mengalir dan memborong produk-produk unggulan buatan produsen lokal.

Seratusan home industri dari berbagai daerah menawarkan berbagai produk mulai dari alas kaki, dompet, tas, jaket, pakaian, ikat pinggang hingga aksesoris.

(hen/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads