.webp)
Direktur Utama PT Pelindo II R.J Lino mengatakan, rute kapal khusus angkutan truk ini akan memangkas biaya logistik dan waktu tempuh penyeberangan truk dari Jawa ke Sumatera, khususnya dari Jakarta ke Lampung atau sebaliknya.
"Kalau kita kenakan tarif penyeberangan Merak-Bakauheni saja kita sudah bisa jalan. Jadi itu akan motong cost, motong kecepatan, motong kemacetan. Sesuai dengan konsep tol laut-nya Pak Presiden," ujar Lino ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (15/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lino menuturkan, kapal ro-ro tersebut akan berangkat langsung dari Tanjung Priok dengan tujuan Pelabuhan Panjang, Lampung."Jadi nggak mampir, dari Jakarta langsung ke Panjang. Kan otomatis nggak perlu antre lama di Merak (Cilegon)," katanya.
Selain itu, menurutnya, waktu tempuh pun jauh lebih cepat ketimbang perjalanan darat Jakarta-Bandar Lampung. "Ini potong waktu banyak, hanya 7-8 jam. Kalau harus menyeberang Merak ke Bakauheni bisa 9 jam. Sopir pun tinggal tidur, jadi sampai tujuan kondisi badannya fit," imbuh Lino.
Lino mengatakan, program kapal angkut ini bukan semata sebagai peluang bisnis. Namun sebagai jawaban atas gagasan tol laut Presiden Joko Widodo untuk memangkas biaya logistik.
"Bukan soal potensi ekonomi. Yang kita masuk itu supaya jadi model, kalau kita berhasil kan swasta juga masuk. Kalau nggak kaya gini nggak ada yang berani memulai. Nunggu-nunggu terus," tambahnya.
Kapal ro-ro berjadwal 'tol laut' ini memiliki kapasitas angkut truk cukup besar, bila truk-truk yang diangkut digandeng satu sama lain maka panjangnya bisa mencapai 3,5 Km.
Artinya dalam setiap kapal ro-ro bisa mengurangi antrean 3,5 km di jalan darat dan memangkas waktu tempuh penyeberangan dari Pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya.
(hen/hen)
