Kementerian Pertanian (Kementan) telah menandatangani rekomendasi pembatasan impor sapi untuk kuartal III-2015 yang hanya 50.000 ekor saja. Kebijakan ini dilakukan untuk membangun kemandirian negara.
Demikian disampaikan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Muladno, ditemui di kantor Kementan, Ragunan, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
"Ini pil pahit yang harus ditelan, saatnya sebagai negara besar kita berpikir untuk bangun kemandirian negara. Saya tandatangani rekomendasi pembatasan 50.000 ekor sesuai arahan Menteri Pertanian. Kementan merekomendasikan jumlah itu ke Kemendag dan disetujui," jelas Muladno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Muladno, saat ini stok sapi di feedlotter atau tempat penggemukan hewan, sebenarnya mencukupi untuk kebutuhan 5 bulan ke depan. Data dua pekan lalu memperlihatkan, ada stok 221.000 ekor sapi di RPH.
Β
"Per bulan kebutuhan kita 45.000 ekor. Memang kebutuhan khusus mendekati hari raya bisa 6-7 kali dibanding hari biasa. Tapi itu sudah terlewati," imbuh Muladno.
Soal adanya kekhawatiran pemotongan sapi betina produktif karena pasokan impor dikurangi, Muladno mengatakan, Kementan akan mengebut program sentra peternakan rakuat. Sehingga pemerintah bisa mengukur secara konkret berapa stok sapi yang ada pada peternak di dalam negeri.
"Yang jelas, langkah ini dilandasi semangat membatasi impor. Ada ancaman pengurasan, bagian dari pil pahit. Tahun ini atau tahun depan akan segera dianggarkan untuk impor 500.000 sapi indukan supaya batasi impor bakalan, juga supaya nggak ada depopulasi," papar Muladno.
"Saya sendiri merasakan khawatir akan depopulasi. Dua bulan lagi menghadapi lebaran haji. Kebutuhan akan naik. Sebetulnya stok lokal cukup. Sudah dihitung-hitung, harus cegah impor daging," kata Muladno.
Selama ini, yang provinsi yang mengonsumsi daging sapi terbanyak adalah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Kita siapkan pulau karantina di bangka belitung. PP-nya kita tunggu pengesahan. "Negara akan berbuat kalau diperlukan untuk pastikan angkut sapi lokal dari sentra ke 3 provinsi itu. Sebetulnya 4-5 bulan ada stoknya," kata Muladno.
(dnl/ang)