Sekitar 300 pengusaha Indonesia dan Turki hari ini mengadakan pertemuan bisnis di Jakarta. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Ekonomi Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Ketua Umum Kadin Suryo Sulistio, Menteri Ekonomi Turki Nihat Zeibekci, dan Presiden DEiK Omer Cihad Vardan.
Setidaknya, ada 3 hal disepakati dalam forum yang berlangsung selama dua jam tersebut. Menteri Koordinator Ekonomi Sofyan Djalil mengatakan, hal pertama yang dibahas adalah pembahasan kedua negara terkait kesepakatan perdagangan bebas kedua negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, kata Sofyan, adalah kesepakatan menghilangkan hambatan perdagangan Indonesia dan Turki. "Terus kemudian setelah FTA kita tanyakan juga, kita minta trade barrier kita apa saja sama mereka, sehingga perdagangan kedua negara bisa lebih flow," ungkanya.
Sementara, hasil pertemuan terakhir, adalah pembentukan joint economic commission untuk menggali peluang perdagangan dan kerjasama ekonomi lainnya antar kedua negara. Salah satunya membahas perdagangan bebas ini.
"Hasil pertemuan ini juga sepakat membentuk joint commission antara Turki dan Indonesia. Saya harap ada peningkatan aktivitas perdagangan, dan arus investasi di kedua negara," jelas Sofyan.
Di bidang perdagangan, Turki merupakan mitra dagang utama Indonesia ke-7 di kawasan Eropa dengan total perdagangan pada 2014 mencapai US$ 2,47 miliar. dengan surplus perdagangan mencapai US$ 415 juta.
Ekspor utama Indonesia ke Turki adalah karet alam, serat sintesis, minyak sawit, sandal, sepatu, dan tekstil. Sementara, sebagian besar ekspor Turki dalam komoditas terigu ke Indonesia.
Sementara di bidang investasi, total investasi Turki di Indonesia pada tahun lalu mencapai US$ 64,1 juta dalam 29 proyek. Angka itu meningkat signifikan dari US$ 11,7 juta di 22 proyek di 2013.
(dnl/dnl)