Antisipasi Kekeringan di Masa Depan, Pemerintah Kebut 13 Proyek Waduk

Antisipasi Kekeringan di Masa Depan, Pemerintah Kebut 13 Proyek Waduk

Dana Aditiasari - detikFinance
Minggu, 02 Agu 2015 11:54 WIB
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengambil sejumlah langkah sebagai antisipasi menghadapi kekeringan termasuk untuk sektor pertanian. Untuk jangka pendek ada pembagian pompa air, dan jangka menegah akan ada percepatan pembangunan proyek 13 waduk.

“Kita juga melakukan pemantauan secara intensif terhadap ketersediaan air di waduk,” kata Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono seperti dikutip dari situs PUPR, Minggu (2/8/2015)

Langkah antisipasi lain, kata Basuki, Kementerian PUPR melakukan penyuluhan kepada petani yaitu penyuluhan tentang penghematan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita menjelaskan bagaimana memanfaatkan air secara efesien dan efektif melalui Gerakan Hemat Air dan meningkatkan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan hidup," jelas Basuki.

Selain langkah antisipasi, Kementerian PUPR juga membuat langkah yang sifatnya jangka pendek, yaitu penangggulangan kekeringan, dengan cara menyediakan pompa air, suplai air bersih melalui mobil tanki dan hidran umum di daerah krisis air, juga membuat sumur-sumur dalam yang dilengkapi dengan pompa.

“Itu langkah jangka pendek. Untuk jangka menengah PUPR melakukan percepatan pembangunan 13 bendungan yang tersebar di 10 provinsi di tahun 2015 ini,” kata Basuki.

Sebelumnya sudah ada penandatanganan kontrak konstruksi 4 bendungan yang masuk dalam 13 bendungan prioritas yang akan dibangun tahun ini. Yaitu Bendung aseloreng (Sulawesi Selatan), Tanju (NTB), Mila (NTB), dan Karian (Banten).

Proyek bendungan yang telah ditandatangi kontrak konstruksinya, dalam 3 tahun ditargetkan proyek bendungan selesai. Namun dengan adanya percepatan ini bisa lebih cepat selesai.

Caranya dengan mewajibkan kontraktor kerja 2 shift setiap hari selama 7 hari dalam seminggu. Misalnya Bendungan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)‎ akan tuntas 2 tahun lebih cepat dari 2019 menjadi 2017.

Pemerintah sebelumnya telah menandatangani 5 proyek bendungan yaitu bendungan Raknamo (NTT), Pidekso (Jawa Tengah), Logung (Jawa Tengah), Keureuto (Aceh Utara) dan Lolak (Sulawesi Utara).

Dengan tambahan 4 bendungan ini artinya sudah 9 proyek bendungan siap dibangun tahun ini. Empat bendungan sisanya akan memasuki penandatanganan kontrak selambat-lambatnya pada September tahun ini. Itu ada Tapin (Kalimantan Selatan), Ratiklod (NTT), dan Telagawaja (Bali) dan Bintang Bano (NTB).



(hen/hen)

Hide Ads