Berbeda dengan Sapi, Ayam Surplus Hampir 1 Miliar Ekor/Tahun

Berbeda dengan Sapi, Ayam Surplus Hampir 1 Miliar Ekor/Tahun

Lani Pujiastuti - detikFinance
Senin, 03 Agu 2015 18:45 WIB
Jakarta - Setiap tahun Indonesia harus mengimpor 600-700.000 ekor sapi hidup dari Australia. Namun berbeda untuk ayam, Indonesia justru surplus ratusan juta ekor per tahun, hingga ekspor ke Jepang dalam bentuk olahan.

Indonesia bisa surplus sekitar 936 juta ekor ayam. Rata-rata kebutuhan ayam per tahun mencapai 2,1 miliar ekor.

"Unggas beda dengan sapi. Unggas kita over supply. Kebutuhan ayam 42 juta ekor/minggu, sementara produksi 60 juta ekor/minggu (surplus 18 juta/minggu)," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno mengatakan di kantornya, Ragunan, Jakarta, Senin (3/8/2015)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muladno mengatakan belajar dari keberhasilan Indoensia surplus ayam atau unggas, maka pengembangan sapi bisa dengan cara skala besar. Saat ini, peternak sapi di Indonesia tersebar dalam satu keluarga, yang setiap peternak punya sapi di bawah 5 ekor.

"Supaya program tercapai, kita buat tagline revolusi peternakan Indonesia. Pertama, bangun konsolidasi bisnis kolektif, bisnis bareng-bareng. Konsolidasi itu lewat sentra Peternakan Rakyat, satu sentra 1.000 indukan, minimal 10.000 ternak bisa sapi, kambing, domba atau ayam," katanya.

Ia meminta ke dinas tingkat daerah, agar membuat panduan beternak yang baik dan disediakan dalam bahasa daerah dan diperbanyak gambar. Cara ini bentuk kearifan lokal dan mempermudah peternak.

Menurutnya program pemerintah soal mendorong peternakan selama ini hanya sampai dipermukaan saja, banyak program bantuan ternak namun berakhir tanpa hasil.

"Selama ini masih banyak ditemukan peternak proposal, artinya beternak sesuai kegiatan pemerintah yang diajukan via proposal," katanya.

(hen/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads