Studi kereta cepat oleh BUMN China ditargetkan selesai pada tanggal 10 Agustus 2015. Dalam studi ini, BUMN asal China menggandeng korsorsium BUMN Indonesia yang diketuai oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
"Mereka sudah mengusulkan kaitan dengan kemungkinnnya FS-nya selesai tanggal 10 Agustus," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (3/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka baru anggaran dasarnya yang berubah, belum usahanya," ujarnya.
Rini menekankan komitmen BUMN terlibat di dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti proyek kereta cepat. Meskipun proyek kereta cepat semakin serius, namun Rini belum bisa memastikan rencana groundbreaking.
"Yang akan ada kita harapkan program groundbreaking baru untuk LRT (Light Rail Transit) Adhi Karya," ujarnya,
Seperti diketahui, Konsorsium BUMN China akan menggandeng BUMN Indonesia membangun kereta cepat. WIKA berperan sebagai ketua Konsorsium BUMN Indonesia dan China Railway akan menjadi koordinator BUMN China untuk pengembangan kereta cepat rute Jakarta-Bandung. Anggota konsorsium BUMN RI antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PTPN VIII, PT INKA, dan PT LEN Industri.
Anggota konsorsium dari BUMN China, antara lain: China Railway International, China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, The Third Railway Survey and Design Institute Group Corporation (TSDI), China Academy of Railway Sciences, CSR Corporation, China Railway Signal and Communication Corporation.
Berhadapan dengan China, Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) juga mengusulkan pengembangan kereta cepat. Usulan JICA, kereta cepat berangkat dari Stasiun Manggarai sedangkan kereta cepat usulan Negeri Tirai Bambu akan berangkat dari kawasan Halim.
(feb/ang)